jatimnow.com - Warga Desa Kedung Wonokerto, Prambon, Sidoarjo bersama Forkopimda setempat melakukan kerja bakti membersihkan puing-puing dampak angin puting beliung.
Seperti diketahui, sebagian besar wilayah di Kabupaten Sidoarjo, pada Minggu (4/2/2024) sore dilanda hujan deras disertai angin kencang. Ratusan rumah warga rusak dan 1 korban meninggal dunia.
Wakil Bupati Sidoarjo Subandi pun turut hadir di Desa Kedung Wonokerto. Ia juga mengunjungi kediaman keluarga korban meninggal dunia dengan melakukan doa bersama.
Subandi menyampaikan bahwa pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin memberi bantuan.
"Hari ini kita hadir secara pribadi memberikan bantuan dan doa bersama terutama untuk keluarganya. Yang kedua ada bantuan dari Basnaz, ini adalah bencana kita jangan takut untuk memberikan bantuan," terangnya Senin (5/2/2024).
Ia berpesan kepada warga Sidoarjo agar turut serta segera memberikan bantuan.
"Bantuan-bantuan yang ada maksimalkan, biarkan warga memberikan bantuan selain pemerintah daerah yang turun. Adem senang dan jangan buat mainan keadaan seperti ini," jelasnya.
Di waktu yang sama, Kepala Desa Kedung Wonokerto, Karmidi menyebutkan ada beberapa hal sangat dibutuhkan warga terdampak puting beliung, yaitu tempat tinggal
Baca juga:
Antisipasi BPBD Surabaya Hadapi Puncak Hidrometeorologi
"Kebutuhan yang paling urgent saat ini pastinya tempat tinggal, karena banyak sekali rumah yang hancur dan hilang. Masalah makan tidak ada kendala karena sesama warga saling bantu, masalah terpal dibantu BPPD," terangnya.
Karmidi menyampaikan bahwa kini telah ada 3 posko tenda didirikan. Posko pusat, posko di RW 04 dan RW 01.
"Dapur umum belum ada, tapi nanti misal dibutuhkan akan kita dirikan," tutupnya.
Sementara itu, Sekertaris Kecamatan Prambon, Selamet mengungkapkan bahwa kejadian puting beliung terparah memang di Kedung Wonokerto.
Baca juga:
Angin Puting Beliung Terjang Sidoarjo: Ratusan Rumah Rusak, 1 Tewas
"Data posko di balai desa yang masuk ada 200 rumah yang rusak dan yang paling parah ada yang roboh total rata dengan tanah. Ada juga tembok tinggal separuh dan atas atap hilang. Diantaranya bantuan yang dibutuhkan termasuk asbes, genteng, bata serta bahan bangunan lainnya yang paling urgent adalah terpal," paparnya
Ia melanjutkan bantuan untuk warga desa disalurkan dari posko, dengan dilakukan pendataan dan mapping sebelumnya.
"Mengenai logistik makanan dari Dinsos yang memback up dengan sembako terlebih untuk warga yang tidak mampu," pungkas Selamet.