jatimnow.com - Ratusan pesilat yang terlibat konvoi yang berujung melukai 3 orang warga di Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, menangis saat sungkem kepada orang tua. Ya, mereka baru diizinkan pulang setelah dijemput orang tua masing-masing.
Polres Lamongan sengaja memanggil orang tua para pelaku untuk memberi himbauan dan syok terapi melalui pendekatan psikologis dan tindakan humanis.
Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Andi Nur Cahyo menyebut sebelum pulang para pelaku diminta membuat surat pernyataan yang berisi komitmen untuk tidak mengulangi perbuatan serupa di hadapan orang tua.
"Ya tadi sore dijemput orang tua masing-masing, termasuk juga pelaku pesilat yang berasal dari luar Kabupaten Lamongan," kata Ipda Andi, Rabu (28/2/2024) sore.
Dalam pemulangan pesilat tersebut, Satuan Bimas Polres Lamongan memberi pengarahan dan wejangan kepada pelaku dan pihak orang tua. Pelaku juga diminta sungkem dan meminta maaf pada ortlang tua.
Baca juga:
Kapolres Bojonegoro Larang Keras Warga Takbir Keliling dengan Kendaraan Bermotor
Pada momen tersebut, sebagian pelaku tak kuat menahan air mata dan menangis sejadi-jadinya di pangkuan ortu masing-masing.
"Banyak diantara pelaku yang terlihat menyesal dan menangis saat sungkem memint maaf," kata Andi.
Baca juga:
6 Pelaku Konvoi Bawa Celurit Diamankan Polisi, 5 Diantaranya Masih Remaja
Sebelumnya, kekacauan terjadi imbas konvoi perguruan silat di Kecamatan Karanggemeng, Lamongan pada Selasa (27/2/2024) petang sampai Rabu (28/2/2024) dini hari.
160 pesilat beserta 87 kendaraan diamankan pihak kepolisian. Dalam kejadian tersebut tercatat 3 orang dimyatakan sebagai korban dan mengalami luka sayatan senjata tajam.
URL : https://jatimnow.com/baca-66301-ratusan-pesilat-di-lamongan-menangis-sungkem-orang-tua