Pixel Codejatimnow.com

Pemkab Banyuwangi Ciptakan Inovasi Layanan Uji Tanah Berbasis Internet, Apa Itu?

Editor : Endang Pergiwati  
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. (Foto: dok.jatimnow.com)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. (Foto: dok.jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi berinovasi untuk meningkatkan hasil pertanian dengan layanan uji tanah untuk pemupukan tepat dosis berbasis internet of things (IoT). Layanan tersebut dapat dimanfaatkan secara gratis oleh para petani.

Pada layanan ini, petugas menggunakan alat bernama Jinawa yang dapat mendeteksi unsur hara makro di dalam tanah secara cepat dan real time, seperti unsur Nitrogen (N), fosfor (P), Kalium (K), serta pH tanah.

Dengan alat tersebut, petani dapat mengukur jumlah kebutuhan pupuk di lahan pertanian warga, sehingga dapat presisi penggunaannya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Arief Setiawan mengatakan, layanan tersebut merupakan upaya untuk menjaga kualitas tanah. Berdasarkan data dinas pertanian, rata-rata kesuburan tanah di Banyuwangi mulai menurun dengan kadar karbon organik berada di bawah 2 persen.

Baca juga:
Mengenal Ritual Seblang Olehsari di Banyuwangi, Menari 7 Hari Berturut-turut

Salah satunya, kata Arief, disebabkan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dalam waktu lama.

“Kami juga terus mendorong petani mulai beralih ke pertanian organik. Selain lebih ramah lingkungan, produk hasil pertanian organik memiliki daya jual tinggi,” ujarnya.

Baca juga:
Bupati Ipuk Beber Komitmen Pemkab Banyuwangi Peduli Difabel, Ini Buktinya

Bahkan, lanjut Arief, pemerintah terus mendukung pertanian organik dengan melakukan berbagai program. Di antaranya mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik, agen hayati, demplot pertanian organik, hingga memberikan bantuan pupuk organik cair kepada petani.

"Pupuk organik cair yang kita bagikan mencapai 466.636 liter. Jumlah ini dapat memenuhi kebutuhan lahan seluas 83.524 ha,” pungkas Arief.