Pixel Codejatimnow.com

Menengok Sekolah Peninggalan Belanda di Probolinggo, Bekas Gudang Kopi

Editor : Yanuar D  Reporter : Haryo Agus
Gedung sekolah Desa Sapikerep, Sukapura, Probolinggo. (Foto-foto: Haryo Agus/jatimnow.com)
Gedung sekolah Desa Sapikerep, Sukapura, Probolinggo. (Foto-foto: Haryo Agus/jatimnow.com)

jatimnow.com - Salah satu jejak peninggalan zaman penjajahan Belanda di Probolinggo bisa dilihat melalui bangunan Sekolah SDN Sapikerep 1, yang terletak di Desa Sapikerep, Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Di sekolah tersebut terdapat satu bangunan yang berdiri kokoh dengan struktur dan bentuk khas Belanda. Tak hanya bangunan, terdapat juga bangku, lemari dan meja peninggalan Belanda yang masih utuh sampai sekarang.

Pada zaman kolonial, atau sekitar tahun 1818, gedung tersebut merupakan gudang penyimpanan biji kopi. Sedangkan beralih fungsi pada tahun 1912.

Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, SDN Sapikerep 1 didirikan pada tahun 1910 atau sejak jaman Kolonial Belanda.

"Saat ini bangunan tersebut kita fungsikan sebagai Aula," kata salah satu guru SDN Sapikerep 1, Wulan Widyanti, Selasa (30/4/2024).

Wulan menceritakan, bangunan tersebut tak ada perubahan yang signifikan sejak dirinya masih bersekolah di sekolah itu.

Perubahan-perubahan hanya terdapat pada dinding, yang awalnya terbuat dari anyaman bambu, sekarang dirubah menjadi papan triplek. Termasuk penambahan atap plafon.

"Sekitar 80 persen bangunan ini masih seperti aslinya. Pintu, lantai, tiang penyangga, kayu usuk, masih asli tak ada perubahan sedikitpun," ujarnya.

Tak hanya keindahan struktur bangunan peninggalan Belanda yang kokoh yang menjadi perhatian, lingkungan sekolah yang bersih nan asri juga menjadi daya tarik tersendiri.

Baca juga:
Menengok SDLB Anak Tunanetra Pertama di Surabaya

Diketahui, saat ini SDN Sapikerep 1 masuk nominasi 5 besar lomba sekolah dikdaya tingkat kabupaten karena kebersihan lingkungannya yang memukau.

Tak hanya itu, Wulan menjelaskan, kebersihan lingkungan sekolah itu, juga telah menjadikan SDN Sapikerep 1 mendapat penghargaan Adiwiyata dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo pada tahun 2017.

"Semua itu dilakukan secara bersama-sama semua elemen sekokah mulai dari guru hingga murid," jelasnya.

Wulan menuturkan, inovasi yang dilakukan SDN Sapikerep 1 itu dengan membuat kelompok kerja di setiap tingkatan kelas untuk membeesihkan lingkungan sekolah.

Baca juga:
Kampung Dongeng Surabaya, Ruang Bermain dan Belajar Anak yang Menyenangkan

"Setiap pokja itu nanti punya tugas masing-masing. Ada yang membersihkan halaman, ada yang membersihkan taman, menyiram tumbuhan, dan lain-lain. Itu dilakukan setiap pagi. Anak-anak sudah tau dan sadar akan tugasnya masing-masing," tuturnya.

Tak hanya itu, Wulan Melanjutkan, setiap kelas juga disedikan kaleng sampah pribadi untuk masing-masing siswa dan diberi nama. Termasuk juga bank sampah yang hasilnya nanti dibuat untuk kebutuhan sosial.

"Kami tak menyiapkan tempat sampah umum, jadi anak-anak itu jika membuang sampah harus dibawa pulang kembali sampahnya. Kalaupun terpaksa membuang sampah, di kelas itu ada tempat sampah pribadi, ada namanya," ucapnya.

"Ada juga bank sampah, yang nanti hasilnya untuk kebutuhan sosial. Misalnya ada siswa yang sakit itu nanti diambilkan uang dari situ," tandasnya.