Pixel Code jatimnow.com

43 KK Warga Rusunawa Gunungsari Surabaya Ditertibkan, Minta Dibuatkan Rumah

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Misbahul Munir
Suasana terkini petugas saat mengangkut barang milik warga. (Foto-foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)
Suasana terkini petugas saat mengangkut barang milik warga. (Foto-foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sebanyak 43 kepala keluarga eks gusuran stren kali Jagir tahun 2009 yang yang tinggal di Rusunawa Gunungsari Surabaya ditertibkan petugas gabungan pada Kamis (16/5/2024) pagi, lantaran menunggak membayar sewa.

Dari pantauan di lokasi ratusan petugas gabungan dari Satpol PP, kepolisian, TNI, Dishub dan Damkar berjaga di sekitar lokasi Rusunawa Gunungsari.

Selain itu terlihat pula sejumlah pekerja nampak sibuk membereskan barang-barang milik warga hunian untuk diangkut ke tempat relokasi sementara di Liponsos Surabaya bagi yang ber-KTP Surabaya dan panti Dinsos Pemprov Jatim bagi warga dari luar daerah.

Sempat terjadi ketegangan antara warga dan petugas yang hendak melakukan penertiban dan pengosongan pada hunian warga.

Salah satu warga terdampak, Bayu Kuntoro Mukti mengaku dipaksa angkat kaki dari rumah hunian lantaran belum membayar sewa. Adapun tunggakan sewa yang harus dibayar yakni sekitar Rp6 sampai Rp8 Juta.

"Sebelumnya sudah pernah kita berkomunikasi dan meminta untuk diberikan keringanan, bisa dicicil namun tidak diindahkan dan harus dibayar lunas," ujarnya.

Sebelumnya, Bayu mengungkapkan dulu pada saat kepemimpinan Gubernur Soekarwo pernah menjanjikan kepada warga korban gusuran stren kali Jagir akan dibangunkan rumah sederhana bersubsidi.

Baca juga:
172 Pengunjung RHU di Surabaya Jalani Tes Urin, Ini Hasilnya

Kemudian, selama menunggu realisasi pembangunan rumah sederhana bersubsidi, maka warga korban gusuran stren kali Jagir untuk sementara dititipkan di Rusunawa Gunungsari, Surabaya.

"Awalnya kita dijanjikan tinggal di sini (Rusunawa) hanya transit selama 2 tahun selanjutnya dijanjikan akan dibantu dibangunkan rumah di daerah Semampir, tapi sampai hari ini tidak pernah terealisasikan," ulasnya.

Menurutnya, warga terdampak sehari-hari bekerja sebagai buruh tidak tetap, ada pula yang bekerja sebagai pedagang kecil atau UMKM dan tidak punya tempat tinggal lain selain di Rusunawa tersebut.

"Warga yang hari ini ditertibkan sementara waktu ditampung di Dinsos Surabaya. Saya sendiri nanti terpaksa membuat tenda di sekitar halaman sini (Rusunawa)," sambungnya.

Baca juga:
Belasan Pemuda Diamankan saat Pesta Miras di Wisata Kota Lama Surabaya

Bayu berharap kepada pemerintah agar memberikan solusi dan bantuan kepada warga yang terdampak.

"Kita ini kan warga miskin, tidak punya hunian atau rumah, meminta agar dibantu bagaimana caranya bisa nyicil atau dibuatkan rumah," tutupnya.