Pixel Code jatimnow.com

6 Fakta Gadis Surabaya 10 Tahun Diteror: Foto Alat Vital hingga 440 Akun Medsos

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ni'am Kurniawan
N saat melapor ke Polrestabes Surabaya. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
N saat melapor ke Polrestabes Surabaya. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kasus viralnya gadis berinisial N (27) warga Gayungan, Surabaya yang diteror teman SMP inisial AP selama 10 tahun menyajikan 6 fakta menarik.

Diketahui, teror yang dilakukan AP kepada N lahir dari perasaan alamiah seorang laki-laki pada perempuan.

Namun seiring berjalannya waktu, perasaan tersebut berubah menjadi obsesi yang tak wajar. Beberapa kali ditolak cinta, menjadikan AP perasaan cinta dan marahnya bercampur aduk.

1. Terobsesi sejak SMP

N menceritakan kisahnya di media sosial X. Cuitannya itu banyak direspon oleh warganet hingga viral. N menceritakan jika AP telah suka dengannya sejak keduanya masih duduk di bangku SMP.

Saat itu, N menceritakan jika dia basa-basi mengajak AP ke kantin bersama. Namun AP mengaku tak membawa uang saku. Akhirnya, N membagikan sebagian uang saku kepada AP. Namun, rasa iba itu disalahartikan sebagai ungkapan suka.

"Pelaku ini adalah teman sekolah saya waktu masih SMP. Dia terobsesi kepada saya sejak masih sekolah," kata N (korban) saat di Polda Jatim, Jumat (17/6/2024) malam.

2. Kirim foto alat kelamin

N mengaku, AP beberapa kali mengungkapkan perasaannya kepada N. AP menuangkan itu dengan penuh ekspresif, mulai dari diucapkan secara langsung, maupun tidak langsung melalui media sosial instagram dan tiktok kala itu, yang kini bernama X.

Namun N yang merasa tak cocok dengan AP beberapa kali juga menolak ajakan AP untuk jadian. Birahi AP pun memuncak, beberapa kali AP mengirim foto alat kelamin kepada N. N pun menduga jika foto alat kelamin itu adalah milik AP.

"Saya tolak dengan baik, bahkan (pernah) saya tolak dengan cara kasar namun tidak bisa dan teror itu berlanjut sampai saat ini," kata N.


3. 440 kali bikin akun medsos

Seringkali mendapat respon negatif dari N, AP pun tak ketinggalan akal. Sebanyak 440 kali, AP membuat akun medsos Instagram dan X agar dapat berkomunikasi secara langsung dengan N.

"Isi akunnya juga diisi dengan pelecehan seksual secara verbal (PAP atau foto kelamin)," jelas N.

Baca juga:
Presiden Jokowi Pamit pada Masyarakat Surabaya: Nyuwun Pangapunten


4. Muncul ancaman pembunuhan

Perasaan marah dan cinta yang dimiliki AP bercampur aduk. AP pun tak terima jika N menjalin hubungan dengan laki-laki lain. Jika AP tak bisa memiliki N, maka pria lain pun tak boleh.

Ancaman AP itu terang-terangan disampaikan AP kepada N. Mendapat ancaman itu, N pun mencoba untuk berkomunikasi dengan keluarga AP.

"Dia bilang ke saya kalau ada laki laki yang dekat sama saya akan dibunuh katanya," kata N


5. 10 tahun baru melapor

N mengaku, selama 10 tahun hanya bisa diam karena tak paham bagaimana cara meladeni AP yang terlalu over memiliki obsesi dengannya. Teror-teror yang ia alami selama 10 tahun tersebut ia curahkan dalam cuitan di X.

Apalagi, setelah ditinggal ayahnya. N mengaku seperti tak memiliki labuhan diri saat ingin mencurahkan ketakutannya akibat teror yang ia alami.

Baca juga:
Presiden Jokowi Blusukan di Pasar Soponyono Surabaya, Cek Harga Kebutuhan Pokok

"Saya ini anak yatim jadi almarhum ayah saya adalah nahkoda saya dan saya tidak tau harus lapor kemana dan prosesnya bagaimana," terang dia.


6. Pelaku diamankan polisi

N pun melaporkan teror yang ia alami itu ke Dirreskrimsus Polda Jatim, Jumat (17/5/2024) petang. N melapor sendirian. Gadis asal Gayungan itu menceritakan secara detail di hadapan polisi.

Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles Tampubolon menyebutkan, pihaknya membenarkan bahwa telah menerima laporan korban inisial N.

"Sore tadi membuat laporan dan setelah itu langsung dimintai keterangan, dari hasil keterangan korban kami langsung bertindak cepat dengan mengamankan terduga pelaku di rumahnya pada pukul 19.00 WIB," katanya.

Saat diamankan petugas, AP tak melakukan perlawanan dan saat ini masih dimintai keterangan oleh kepolisian di Mapolda Jatim.