jatimnow.com - Pemerintah Desa (Pemdes) Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, beri jawaban terkait viral video berdurasi 24 detik yang menunjukkan seorang nenek sakit ditandu warga sejauh 2 kilometer.
“Iya memang ada (nenek ditandu karena sakit),” ungkap Kepala Desa (Kades) Sidoharjo, Sarmin, Senin (3/6/2024).
Dia menjelaskan bahwa nenek tersebut harus ditandu karena kondisi jalan yang rusak parah.
"Jalan yang viral itu merupakan jalan menuju satu RT di wilayah Lingkungan Wonopuro, Dukuh Sidowayah, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon,” tegasnya.
Menurut Sarmin, Lingkungan Wonopuro dihuni oleh 37 kepala keluarga dengan total 140 jiwa, dan akses jalan yang dilalui merupakan milik Perhutani.
“Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah jalan yang dilewati itu jalan milik Perhutani, jadi pihak desa tidak bisa berbuat apa-apa," terang Sarmin.
Dia menambahkan bahwa Pemdes siap membangun jalan tersebut, namun lahan yang digunakan adalah milik Perhutani, sehingga mereka tidak berani memperbaiki jalan sepanjang 2 kilometer itu.
Baca juga:
Laskar Kamil, Bantahan Ketua KPU Sidoarjo, Dana BOS SMK 2 PGRI Ponorogo
"Mau membangun, tetapi kami tidak berani. Jalan itu milik Perhutani. Kalau milik Perhutani dan tidak diperbolehkan dana desa untuk membangun jalan milik Perhutani," pungkas Sarmin.
Sebelumnya, video berdurasi 24 detik yang menunjukkan seorang nenek ditandu ramai-ramai oleh warga menjadi viral.
Nenek tersebut, Boirah (80), terlihat mengenakan jilbab hitam, baju hitam bermotif kembang, dan rok biru.
Baca juga:
Tanah Longsor Tutup Akses Jalan Madiun ke Telaga Ngebel Ponorogo
Dalam video, Boirah duduk di kursi yang digotong oleh beberapa warga, sementara belasan orang lainnya mengawal di belakangnya.
Peristiwa ini terjadi di Lingkungan Wonopuro, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo pada Selasa (28/5/2024).
Boirah mengalami keseleo setelah terjatuh di rumahnya dan harus ditandu menuju jalan raya sebelum dibawa ke rumah sakit. Kondisi jalan di daerah tersebut sangat memprihatinkan, dengan medan naik turun yang tidak memadai untuk kendaraan roda empat.