Pixel Code jatimnow.com

ASN Pemkot Mojokerto Wajib Kumpulkan HP saat Rapat agar Tak Sibuk Scroll Sosmed

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ni'am Kurniawan
Para ASN Pemkot Mojokerto saat mengumpulkan HP nya (foto: Kominfo Mojokerto for jatimnow.com)
Para ASN Pemkot Mojokerto saat mengumpulkan HP nya (foto: Kominfo Mojokerto for jatimnow.com)

jatimnow.com - Pj Wali Kota Mojokerto M Ali Kuncoro mencetuskan kebiasaan baru di kalangan ASN Pemkot Mojokerto. Setiap rapat, seluruh ASN diwajibkan untuk mengumpulkan dan meletakkan ponsel masing-masing di dalam satu keranjang khusus.

Hal ini dilakukan untuk mencegah kebiasaan phone snubbing (phubbing) atau perilaku dan kebiasaan mengabaikan orang lain di sekitarnya karena terlalu fokus pada penggunaan ponsel.

"Kebiasaan mengumpulkan HP ini mulai kami berlakukan sajak pagi kemarin. Saya ingin semua yang ikut rapat fokus. Fisik dan pikirannya hadir untuk rapat. Bukan yang fisiknya hadir, tapi malah sibuk scrolling sosmed atau istilah gen Z sekarang ini phone snubbing, yang membuat rapat jadi tidak fokus dan tidak produktif," tutur Pj Wali kota Mojokerto Ali Kuncoro, Rabu (4/6/2024).

Tidak bisa dipungkiri, kemajuan teknologi dan kehadiran media sosial semakin sulit untuk dipisahkan dalam keseharian manusia. Keberadaan media sosial seperti WhatsApp, membantu jajaran pemkot untuk melakukan pekerjaan sehari-hari, seperti berkoordinasi ataupun berbagi informasi.

Namun, ada beragam media sosial lainnya yang juga banyak dimanfaatkan, membuat arus informasi semakin sulit dibendung. Pesan informasi di beragam media sosial tersebut juga dikemas berupa konten yang sangat menarik, sehingga memicu terjadinya distraksi digital.

Baca juga:
580 PNS Ponorogo Tak Laporkan SPT Pajak, Ojok Ditiru Lho!

"Tidak ada yang salah dengan sosial media. Tapi, sekarang seringnya adalah, niat awal buka WA, mau balas satu chat penting. Selesai membalas, bukan ditutup kok jadi buka yang lainnya. Nah, itu sudah jadi kebiasaan mayoritas kita saat ini. Jadinya sulit fokus, konsentrasinya terpecah," tutur Ali Kuncoro.

Memurut Ali, mengutip artikel Harvard Business Review (2015), kajian yang dilakukan Cliford Nass dari Stanford University menunjukkan, seseorang yang terbiasa berkegiatan sambil tetap sibuk memperhatikan konten digital, ternyata tidak memperhatikan, mengingat, dan mengatur tugasnya sebaik orang yang tetap fokus pada satu hal di satu waktu.

Baca juga:
Jelang Pilkada, Bawaslu Bangkalan Minta ASN Netral

Hal ini tentu saja berakibat pada turunnya produktivitas dan keterlibatan, baik di kantor maupun di rumah.

"Ini memang terlihat kecil, sederhana. Tapi semoga ini bisa menjadi ikhtiar kami, untuk semakin meningkatkan pelayanan untuk masyarakat. Karena dengan rapat-rapat yang kondusif, akan menghasilkan kebijakan berkualitas, yang nantinya berpengaruh ke masyarakat," pungkas Ali.