jatimnow.com - Kondisi perekonomian Jember memprihatinkan. Jumlah pengangguran juga mengalami peningkatan. Bakal calon bupati Jember, Muhammad Fawait menawarkan gagasannya mendongkrak perekonomian demi meningkatkan kemakmurkan.
"Salah satu penyebabnya, investasi sektor riil di Jember ini semakin kecil. Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menarik investor ke Jember. Salah satunya lebih menghidupkan lagi Bandara Notohadinegoro," kata Gus Fawait, Minggu (14/7/2024).
Menurut Gus Fawait, investasi di sektor riil sangat penting karena dapat membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Sementara kondisi di Jember menunjukkan penurunan minat investor di sektor ini. Sehingga lapangan pekerjaan yang tersedia menjadi sangat terbatas. Akibatnya, angka pengangguran meningkat dan kemiskinan semakin tinggi.
"Perkembangan ekonomi Jember saat ini sangat memprihatinkan. Ada beberapa hal yang harus diperbaiki, terutama perihal perizinan. Ke depan, perizinan harus lebih mudah. Kalau perlu, kita berikan insentif agar banyak investor mau menanamkan modal di Jember,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Chotib Al Qodiri IV Jember ini.
Gus Fawait juga menyoroti masalah infrastruktur yang menjadi penghambat utama masuknya investasi ke Jember. Sehingga diperlukan menghidupkan kembali bandara Jember dan membangun pelabuhan untuk mempermudah transportasi dan logistik.
Baca juga:
Gus Fawait - Djoko Gagas BBJ Reborn untuk Dongkrak Wisata Jember yang Merosot
“Banyak pengusaha yang mau datang ke Jember jika bandaranya hidup. Bandara Jember harus menjadi prioritas untuk dihidupkan kembali. Selain itu, Jember juga membutuhkan pelabuhan agar biaya angkut dari Jember ke daerah lain semakin kecil,” tambahnya.
Pria yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini juga menyoroti fakta bahwa Jember tidak dilalui oleh jalan tol, dan penambahan ruas jalan di Jember juga belum optimal. Kondisi ini membuat Jember tidak menarik bagi investor.
Perlu diketahui, Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angka kemiskinan dan pengangguran di Jember terus mengalami peningkatan. BPS mencatat bahwa jumlah pengangguran di Jember pada 2023 mencapai 59.716 orang, meningkat dari 55.460 orang pada 2022.
Baca juga:
Timnas Kalahkan Arab Saudi, Gus Fawait Kian Greget Angkat Derajat Persid Jember
Peningkatan pengangguran ini juga diikuti dengan bertambahnya jumlah angkatan kerja, yang pada 2023 tercatat sebanyak 1.488.624 orang dibandingkan dengan 1.360.361 orang pada 2022.
Pengangguran di Jember didominasi oleh laki-laki dengan persentase 54,97%, sementara perempuan sebesar 45,03%.
Dari sisi pendidikan, pengangguran tertinggi berada pada tingkat SMK (26,65%), disusul SMA (19,52%) dan SMP (21,28%). Pengangguran dari tamatan atau tidak lulus Sekolah Dasar (SD) mencapai 25,16%, dan lulusan perguruan tinggi hanya 7,39%.