jatimnow.com - Ajang kejuaraan Kick Boxing Piala Bupati Kediri 2024 kembali digelar. Dalam ajang tersebut, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memberikan pesan penting untuk para atlet muda terutama di Kabupaten Kediri.
Mas Dhito sapaan akrabnya mengatakan, dengan adanya kejuaraan ini bisa menjadi sarana penyaluran bakat dan energi bagi para pemuda di Kabupaten Kediri.
Pihaknya menginginkan agar para pemuda tidak terlibat kekerasan di jalanan. Karena menurutnya, kick boxing di area ring ini memiliki aturan dan regulasi yang harus dipatuhi.
“Kalau mau menyalurkan energinya ya di ring atau di tempat yang memang sudah ada aturannya,” jelas Mas Dhito, saat membuka kejuaraan di Gedung Bagawanta Bhari pada Sabtu (13/7/2024) lalu.
Di sisi lain, Mas Dhito berharap ajang kejuaraan kick boxing ini supaya mampu memberikan dampak positif bagi Kabupaten Kediri baik di Kejuaraan Olahraga Provinsi (Kejurprov) maupun Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025 mendatang.
“Dengan acara ini, harapannya nanti di Porprov 2025 bisa mengambil medali emas, perak, maupun perunggu. Tapi harapannya emas di tangan,” terang bupati berusia 31 tahun tersebut.
Baca juga:
Pemkab Kediri Angkat Duta Genre Sebagai Role Model Lingkungan Remaja
Ketua panitia Kick Boxing Piala Bupati Kediri Moh Shirojuddin Al Mursyid menambahkan, Kabupaten Kediri mempunyai berbagai atlet muda potensial. Termasuk atlet bela diri kick boxing.
Menjelang berlangsungnya Porprov 2025 mendatang, pihaknya menilai perlu diadakan Pemusatan Latihan Kabupaten (Puslatkab) untuk menunjang persiapan sekaligus target Kabupaten Kediri.
“Kita berharap supaya diadakan Puslatkab. Kita seleksi untuk persiapan Kejurprov (Kejuaraan Olahraga Provinsi) dan Porprov 2025,” jelasnya.
Baca juga:
Serahkan Sertifikat PTSL di 2 Desa, Pemkab Kediri Beri 3 Pesan Penting
Adapun dalam kejuaraan kick boxing Piala Bupati Kediri ini diikuti 266 peserta dengan penyekatan dua arena pertandingan. Yakni, area ring dan area tatami.
Shirojuddin menjelaskan, pertandingan di area ring diperuntukkan bagi atlet yang sebelumnya telah mempunyai jam terbang lebih panjang serta menggunakan full contact. Sedangkan area tatami, disarankan bagi atlet pemula dengan aturan low contact.
“Dua kategori ini untuk menghindari cidera dan tergantung jam terbang,” pungkasnya.