Pixel Code jatimnow.com

Pemerhati Pendidikan Sidoarjo Ajak Orang Tua Simpan Handphone saat Bersama Anak

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahaddiini HM
Pemerhati anak, Dyan Mukti Rahayu, ST atau Bunda Didi. (Foto: Dyan Mukti Rahayu, ST for jatimnow.com).
Pemerhati anak, Dyan Mukti Rahayu, ST atau Bunda Didi. (Foto: Dyan Mukti Rahayu, ST for jatimnow.com).

jatimnow.com - Peringatan Hari Anak Nasional ke-40 jatuh pada 23 Juli 2024 mengusung tema Anak Terlindungi, Indonesia Maju memberi arti khusus mengenai pentingnya akan tumbuh kembang anak sebagai penerus generasi bangsa.

Pemerhati pendidikan anak, sekaligus konsultan kreatifitas untuk sekolah, guru dan anak, Dyan Mukti Rahayu, ST atau yang dikenal dengan sebutan Bunda Didi menyampaikan cara untuk mewujudkan generasi berkualitas perlu didukung oleh peran orang tua dan lingkungan sekitar.

"Salah satu upaya pemerintah untuk menangani situasi seperti ini adalah mengajak para orangtua dan masyarakat sekitar semakin peduli, selalu ada untuk anak-anaknya, menjadi tempat bercerita dan saling menjaga komunikasi 2 arah. Salah satunya adalah dengan melakukan gerakan menyimpan handphone bagi orang tua," ucapnya kepada jatimnow.com, Selasa (23/7/2024).

Ia melanjutkan, gerakan menyimpan handphone orang tua sangat berdampak besar bagi tumbuh kembang anak-anak.

"Bila sedang bersama anak-anak, sebaiknya orang tua bisa mematikan handphone untuk sementara waktu, karena anak-anak membutuhkan perhatian, pelukan, menatap mata orangtua dan saling menjaga hati," jelasnya.

Baca juga:
Pemprov Jatim dan Unicef Perkuat Sistem Safety Online bagi Anak

Hal ini, menurutnya, karena anak-anak memerlukan contoh pendidikan yang baik dari rumah, sehingga ibu dan ayah harus sepakat menjadi orangtua yang beriringan, harmoni dan selaras dalam mengasuh tumbuh kembang anak.

"Tidak bisa dipungkiri, anak-anak sekarang bahkan dari batita, balita, masa pertumbuhan sampai remaja, sangat pintar, kritis, cerdas, kreatif. Bahkan sangat kritis dan detail dalam mengartikan dan melihat suatu keadaan. Jadi sebaiknya kita bersama-sama menjadi orangtua yang smart, yang bisa menjawab dengan logika, mencari sumber kebenaran dan kenyataan yang ada," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, gerakan menyimpan handphone oleh orangtua dapat mengurangi intensitas kegemaran anak pada kecanduan terhadap handphone.

Baca juga:
Keseruan Terminal Petikemas Surabaya Ajak Balita di Krembangan Wisata Perahu

"Dengan gerakan tersebut, maka akan berdampak pada minimalisir dan menghindarkan anak-anak untuk melihat cerita-cerita dan berita-berita yang kurang baik, misalnya tentang kekerasan, bullying, dan hal-hal yang kurang patut dilakukan oleh anak-anak yang cenderung meniru dan melakukan," ujar Bunda Didi yang juga sebagai anggota pengurus Forum Paud Provinsi Jawa Timur dan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) Provinsi Jawa Timur ini.

Ia menegaskan, tidak hanya pendekatan pribadi dari orangtua saja yang dibutuhkan, namun juga pendidik, keluarga, lingkungan sekitar juga dibutuhkan untuk mengedukasi anak-anak dengan kelembutan dan nilai-nilai positif beserta contoh-contoh yang baik dan religius.