Pixel Code jatimnow.com

Serius Tangani Terorisme, Jatim Pertahankan Predikat RAN PE Award

Editor : Yanuar D   Reporter : Ni'am Kurniawan
Penghargaan RAN PE.
Penghargaan RAN PE.

jatimnow.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur meraih penghargaan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme (RAN PE) Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme kategori Inisiator Kolaborasi Multipihak Tahun 2024 dari Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) RI.

Penghargaan tersebut diterima Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono yang diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur Eddy Supriyanto di Hotel The Westin Jakarta, Senin (19/8/2024).

Pj Gubernur Adhy pun mengapresiasi raihan penghargaan RAN PE Award ini. Ia menyebut, penghargaan ini menjadi prestasi yang dipertahankan. Karena pada tahun sebelumnya juga mendapatkan capaian yang sama.

"Alhamdulillah, Jawa Timur kembali menerima RAN PE Award, tahun sebelumnya Jawa Timur juga mendapatkan penghargaan ini, kebetulan tahun kemarin saya yang mewakili Ibu Gubernur menerima penghargaan yang sama," ujar Adhy.

Penghargaan RAN PE yang diterima ini, lanjut Adhy, menunjukkan bahwa pemerintah provinsi serius dalam masalah pencegahan terorisme. Pemprov Jatim terus mengajak semua pihak untuk ikut ambil bagian dalam upaya ini.

"Kami dan jajaran Pemprov sangat serius menangani pencegahan terorisme di Jatim, ini termasuk yang harus benar-benar kita upayakan karena dampaknya bisa mengancam keutuhan NKRI," tegasnya.

Baca juga:
Besaran APBD Jatim 2025, Pendidikan dan Kesehatan jadi Prioritas

Adhy menambahkan, beberapa langkah telah ditempuh diantaranya menjalin kolaborasi dan sinergitas dengan jajaran Forkopimda Jatim dalam memelihara toleransi dan kondusifitas. Juga menjalin sinergi dengan perangkat daerah dan lembaga verikal termasuk BNPT dan Satgaswil Jatim Densus 88 Antiteroris.

"Mengajak eks napiter untuk menjadi narasumber tentang NKRI dan bahaya radikalisme maupun terorisme di berbagai forum, di sekolah, di masjid di banyak tempat," jelasnya.

Selain itu, Pemprov Jatim juga konsisten melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya radikalisme dan terorisme. Juga bekerjasama dengan Polda Jatim, Kodam V/Brawijaya, dan Kementerian Agama Wilayah Jatim dalam memberikan pelatihan kepada tim penyuluh terpadu antiradikalisme.

Baca juga:
13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Asal Jatim: Ada Bahasa Madura - Ampo Tuban

"Sosialisasi dan edukasi juga kami lakukan untuk siswa-siswi SMA SMK sederajat di Jatim dengan memberikan materi pendidikan pelajar anti terorisme dan radikalisme," terangnya.

Pihaknya menilai, penting sekali memberikan pemahaman kepada para siswa tingkat SMA SMK sederajat karena menurutnya mereka rawan sekali untuk diprovokasi, disugesti, di brainwash oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Terlebih saat mereka baru memasuki dunia kampus.

"Mereka ini rawan, apalagi saat maba, mereka proses mencari jati diri, mereka disusupi ideologi-ideologi yang berbau radikalisme, terorisme, dan menentang Pancasila," ucapnya.