Pixel Code jatimnow.com

Bocah Pemulung Dapat Bantuan Pemkab Bangkalan, Diduga Dieksploitasi Keluarga

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Fathor Rahman
Korban dugaan eksploitasi. (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)
Korban dugaan eksploitasi. (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)

jatimnow.com - Tomy, bocah kelas 2 Sekolah Dasar (SD) asal Sukolilo Barat, Bangkalan yang menjadi pemulung viral di media sosial mendapatkan perhatian pemerintah. Pemerintah Kabupaten Bangkalan langsung menelusuri dan mengecek kondisi bocah berusia 9 tahun itu.

Dari hasil penelusuran, Pj. Bupati Bangkalan, Arief M Edie mengatakan Pemkab dan Forkopimda sejak 2 tahun lalu telah menyalurkan berbagai bantuan, baik berupa kebutuhan pokok, Bantuan Langsung Tunai (BLT), kesehatan melalui UHC hingga fasilitasi pendidikan.

"Namun anak ini tetap keliling membawa karung dan diduga didesak kebutuhan keluarga, padahal dua orangtuanya masih sehat, " ujarnya, Jumat (30/8/2024).

Rombongan Pemkab Bangkalan bersama Tim Sekretaris Pribadi Presiden (Timsespripes) juga menyerahkan bantuan dari Presiden Jokowi dan bantuan dari Pemkab Bangkalan pada Kamis (29/8) kemarin.

Bantuan berupa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sembako, bantuan perlengkapan sekolah, fasilitasi pendidikan hingga lulus dan Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta bantuan perlengkapan usaha berupa tabung gas, kompor gas, penggorengan, dan perlengkapan lainnya untuk keluarga Tomy diserahkan secara langsung oleh Timsespripes bersama Pj. Bupati Bangkalan.

Baca juga:
Paslon Bangkalan ManFaat Gelar Jalan Sehat bersama Ribuan Warga

"Tentunya kami ucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memberikan perhatian dan bantuan kepada Tomy serta keluarga. Pemerintah akan menanggung biaya sekolah Tomy hingga lulus jadi Tomy harus fokus sekolah," imbuhnya.

Ia juga menegaskan, jika Tomy kembali lagi menjadi pemulung maka akan diambil tindakan tegas seperti menempuh jalur hukum.

"Kalau kembali lagi memulung ini bisa disidik oleh penegak hukum terkait mempekerjakan anak di bawah umur kan ada hukumannya," lanjutnya.

Baca juga:
Pulang Hajatan, Pria di Bangkalan Bacok Tetangga hingga Luka Parah

Ia melihat bahwa menjadi pemulung seperti yang dilakukan Tomy bukanlah karena keinginannya sendiri, tapi ada dorongan dari keluarga karena kebutuhan.

"Tapi kan dia tidak melulu menjadi pemulung. Hanya saat pulang sekolah terus dia jalan sambil memulung," pungkasnya.