Pixel Code jatimnow.com

Pemkab Probolinggo Gandeng Bio Farma Gencarkan Vaksinasi DBD, Pertama di Pulau Jawa

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Haryo Agus
Launching Vaksinasi DBD di Kabupaten Probolinggo (Haryo Agus/jatimnow.com)
Launching Vaksinasi DBD di Kabupaten Probolinggo (Haryo Agus/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Tercatat dari Januari hingga akhir Desember 2024, ada 2.233 kasus. 24 diantaranya meninggal dunia.

Hal tersebut membuat Kabupaten Probolinggo menjadi yang tertinggi kedua kasus DBD se Jawa Timur, setelah Malang.

Untuk menekan angka kasus DBD di Kabupaten Probolinggo, Pemkab bekerjasama dengan Bio Farma melakukan vaksinasi DBD kepada 1.120 anak.

Vaksinasi DBD di Probolinggo ini merupakan yang pertama dilakukan di Pulau Jawa. Setelah sebelumnya telah diluncurkan di Balikpapan dan Samarinda.

Peluncuran Vaksinasis DBD di Kabupaten Probolinggo, difokuskan di Kecamatan Paiton dengan sasaran anak-anak kelas 3-4 Sekolah Dasar (SD). Kecamatan ini dipilih, karena menjadi wilayah dengan kasus DBD terbanyak se Kabupaten Probolinggo.

Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, vaksinasi DBD di Kabupaten Probolinggo akan gencar dilakukan secara bertahap untuk menekan lonjakan kasus DBD. Selain itu, Pemerintah Kabupaten juga mengoptimalkan sosialisasi pada masyarakar untul senantiasa hidup bersih dan sehat.

"Di launching ini untuk memulai, bukan hanya vaksinnya saja, tetapi bagaimana gerakan kita untuk menjaga kebersihan," kata Ugas Irwanto pada awak media, Sabtu (14/8/2024).

Sementara Regional Manager Jatim Bali Nusra, Fery Arie Nugroho mengatakan, langkah yang diambil Pemkab Probolinggo bekerjasama dengan Bio Farma ini merupakan tindak lanjut dari strategi nasional untuk menanggulangi lonjakan kasus DBD.

Baca juga:
Novo Nordisk Bareng Bio Farma Produksi Obat Diabetes di Indonesia

"Vaksinasi DBD ini kan belum menjadi program Kemenkes secara nasional. Jd Bio Farma mengawali rangkaiannya itu dengan sowan atau berkunjung ke Bupati Probolinggo, audiensi lintas sektor, dan pendampingan ke Kemenkes," kata Fery.

Feri juga menuturkan, vaksinasi merupakan langkah yang efektif untuk menekan kasus DBD dibandingkan dengan pencegahan-pencegahan yang lainnya.

"Harapannya ini menjadi tinggak pertama di Pulau Jawa, dan bisa ke daerah-daerah lainnya, terutama daerah denga kasus kematian karena DBD yang cukup tinggi," ujarnya.

Hal senada disampaikan Governement & Market Access Bio Farma, Wardoyo, menurutnya Bio Farma yang merupakan produsen vaksin terbesar di Indonesia akan memberikan perhatian-perhatian khusus terutama perkembangan inovasi vaksinasi.

Baca juga:
Saat Bio Farma Duduk Bareng Bicara Kebutuhan Kesehatan Medis di Jawa Timur

"Penanggulangan terhadap DBD ini kan unik ya. Harus ada beberapa intervensi yang dilakukan. Yang pertama intervensi terhadap lingkungan. Yang kedua intervensi terhadap nyamuknya, dengan foging dan lainnya agar nyamuk ini mati," ujarnya.

"Maka inovasi yang ketiga memberikan intervensi dalam bentuk memberikan vaksinasi kepada orangnya supaya meskipun nyamuk itu beradaptasi bagaimanapun, seseorang itu punya benteng untuk mengahalu ternjangkitnya DBD," imbuhnya.

Vaksin DBD ini akan diberikan dalam dua dosis, yang pertama akan diberikan pada bulan september ini. Kemudian dosis yang kedua sebagai booster akan dilakukan tiga bulan sesudahnya.