jatimnow.com – Ribuan petani dari 26 kecamatan di Kabupaten Kediri menyatakan dukungannya kepada pasangan Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Kediri 2024, November mendatang.
Deklarasi dukungan dilakukan di acara Guyub Rukun Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kawasan Taman Hijau, Simpang Lima Gumul. Ikut pula bergabung dalam deklarasi, 10 distributor pupuk dan asosiasi kios pupuk.
Ketua KTNA Kabupaten Kediri Tarwa Mustofa mengatakan, keseluruhan ada sekitar 2000 petani yang hadir dalam acara tersebut. Mereka merupakan perwakilan kelompok tani maupun gabungan kelompok tani dari 26 kecamatan di Kabupaten Kediri.
Adapun deklarasi tersebut sebagai bentuk dukungan karena petani menilai program-program dalam sektor pertanian yang diusung Mas Dhito selama menjabat sebagai Bupati Kediri dapat dirasakan manfaatnya.
“Memang program-program yang sudah dijalankan sangat dirasakan oleh petani,” katanya usai acara deklarasi pada Sabtu (21/9/2024).
Mustofa menyebut, berbagai program yang dilakukan Mas Dhito, seperti penyaluran bantuan sarana prasana pertanian mulai dari saluran irigasi, jalan usaha tani, hingga peralatan pertanian. Bahkan, kini bantuan drone untuk penyemprotan juga diberikan.
Baca juga:
Pemkab Kediri Siapkan Bekal Keterampilan Santri Melalui Pelatihan Kerja
Selain bantuan fisik, dalam pemerintahannya Mas Dhito juga memberikan program pendampingan dan pelatihan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) bagi petani seperti pembuatan pupuk organik. Pihaknya tak memungkiri, salah satu solusi Ketika ada keterbatasan pupuk yakni dengan pupuk organik.
“Untuk organik ini tidak langsung instans, tapi sudah ada yang berjalan,” ungkapnya.
Di sisi lain, petani juga mengapresiasi dengan adanya penambahan kuota pupuk saat ini. Dimana berdasarkan usulan pemerintah, Kabupaten Kediri pada tahun 2024 ini mendapatkan tambahan kuota pupuk subsidi.
Baca juga:
KFBF 2024, Mbak Cicha Berharap IKM Termotivasi Lakukan Ekspansi Lebih Luas
Secara rinci, untuk pupuk urea meningkat dari 21.175 ton menjadi 36.207 ton atau naik 71 persen. Pupuk NPK yang awalnya 19.042 ton menjadi 40.698 ton atau naik 114 persen. Bahkan untuk pupuk organic yang sebelumnya tidak menerima alokasi, kini mendapatkan 6.730 ton.