Pixel Code jatimnow.com

Pelindo Terminal Petikemas Berdayakan UMKM Krupuk Payus di Surabaya

Editor : Yanuar D   Reporter : Misbahul Munir
Suasana pelatihan pelaku UMKM di Surabaya oleh PT Pelindo Terminal Petikemas (Foto: Humas Pelindo/jatimnow.com)
Suasana pelatihan pelaku UMKM di Surabaya oleh PT Pelindo Terminal Petikemas (Foto: Humas Pelindo/jatimnow.com)

jatimnow.com - PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) bersama PT Terminal Teluk Lamong (TTL), dan STIAMAK Barunawati menggelar program pelatihan Maritimepreneur untuk meningkatkan kualitas daya saing dan sustainability usaha kecil mikro dan menengah (UMKM). 

Program pelatihan dan bantuan peralatan operasional ini bertujuan untuk memandirikan 20 pengolah dan pemasar krupuk ikan Payus Makmur. Kegiatan ini di ikuti oleh Ibu-ibu di RW 6 Kelurahan Tambak Sarioso Kecamatan Asem Rowo, Surabaya.

Corporate Secretary SPTP Widyaswendra mengatakan pelatihan UMKM ini merupakan salah satu bentuk komitmen PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) dan PT Terminal Teluk Lamong (TTL) untuk terus memberdayakan warga untuk dapat mendongkrak pertumbuhan perekonomian Indonesia dan dapat membawa dampak positif bagi Masyarakat.

“Kami mengkolaborasikan dunia pendidikan, masyarakat, dan perusahaan untuk menjalankan program TJSL berkesinambungan, fokus kami menaikkan level UMKM karena saat ini penyerapan tenaga kerja terbesar ada di sektor UMKM," ungkap Widyaswendra. 

Sementara itu, Perwakilan STIAMAK Barunawati Gugus Wijonarko menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah untuk menyetarakan kualitas produk, meningkatkan SDM, dan mendampingi hingga produk siap ekspor.

“Melalui program TJSL ini harapannya akan meningkatkan produk hingga ke level ekspor dan memberikan manfaat yang besar bagi Masyarakat.” tegas Gugus, Senin (23/9/2024).

Menurut Gugus, berdasarkan data KADIN Indonesia peran UMKM untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia sangat besar hingga mencapai jumlah 99% dari keseluruhan unit usaha. Pelaku usaha UMKM pada tahun 2023 mencapai sekitar 66 juta. 

"Kontribusi yang diberikan oleh UMKM juga tinggi hingga mencapai 61% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia, adapun UMKM menyerap sekitar 117 juta pekerja (97%) dari total tenaga kerja," bebernya. 

Pada pelatihan kali ini Ibu-ibu di RW 6 kelurahan Tambak Sarioso diberikan pemahaman mengenai standar operasional prosedural, pengelolaan mutu, stock opname, izin edar, packaging, lisensi halal untuk menjaga kualitas produk, dan digitalisasi pemasaran. 

Baca juga:
Pelindo Terminal Petikemas Rehabilitasi 25 Ha Mangrove di Sulawesi Tenggara

Mereka juga dilatih dasar keuangan, pelatihan tersebut menyasar kepada para pengelola dan pemasar kerupuk payus agar mereka dapat mengelola keuangan bisnis dengan akuntabel dan transparan.

Semuanya kegiatan dirangkum dilaksanakan 2 batch yang di jelaskan oleh dua narasumber yakni Sekretaris Pusat Halal Universitas Airlangga Mochammad Soleh dan Kepala Bagian Keuangan STIAMAK Barunawati Herry Wismanto. 

Terlihat para ibu-ibu nampak begitu semangat, ceria, dan aktif berdiskusi dengan narasumber hingga akhir pelatihan. 

Sekretaris Pusat Halal Universitas Airlangga, Muhammad Sholeh menjelaskan pada pelatihan ini juga dijelaskan terkait alur prosedur produksi hingga hilir kualitas kehalalannya. 

Baca juga:
Pelindo Terminal Petikemas Ajak Buruh TKBM Peduli Keselamatan dan Kesehatan

“Semua perizinan mulai dari sertifikat halal hingga izin edar sebenarnya mudah pengurusannya," kata Sholeh. 

Di sisi lain, Kepala Bagian Keuangan STIAMAK Barunawati Herry Wismanto menyebut bahwa problem manajemen keuangan menjadi salah satu isu penting UMKM agar dapat berkembang dan tidak stagnan. 

“Harus dibiasakan dan memang tidak bisa sekali pelatihan ini langsung terampil. Ibu-ibu harus konsisten menuliskan pembukuan keuangan dan jika perlu dibantu anak-anaknya untuk mengoperasikan excel misalkan," tegasnya. 

Sementara itu, dalam kegiatan ini juga diserahkan bantuan peralatan produksi kepada ibu-ibu pengelola dan pemasar krupuk Payus. Bantuan diberikan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) bersama PT Terminal Teluk Lamong (TTL) agar kedepan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat disekitar.