Pixel Code jatimnow.com

Langkah Pemkab Ponorogo Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahmad Fauzani
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Ponorogo, Agus Pramono (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Ponorogo, Agus Pramono (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi dokter spesialis untuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo pada tahun 2024 kembali sepi peminat.

Dari 12 formasi yang dibuka, hanya 3 formasi yang terisi, semuanya di RSUD dr Harjono. Sementara itu, 7 formasi di RSUD Bantarangin atau Hospitel Bantarangin tidak ada peminat sama sekali.

“Setiap kali buka rekrutmen CPNS atau PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), formasi dokter spesialis selalu sepi peminat, bahkan kadang benar-benar tidak ada yang mendaftar,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Ponorogo, Agus Pramono, Jumat (27/9/2024).

Untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis ini, Pemkab Ponorogo berencana menyekolahkan dokter umum yang sudah menjadi PNS untuk mengambil spesialisasi.

Namun, ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu dokter tersebut harus kembali bertugas di Ponorogo setelah menyelesaikan pendidikannya.

“Kami akan mendorong dokter umum untuk sekolah spesialis karena beberapa formasi di Ponorogo masih kosong,” jelas Agus.

Sebagai solusi sementara untuk mengisi kekosongan dokter spesialis di RSUD Bantarangin, Agus menyatakan bahwa Pemkab Ponorogo bisa melakukan kontrak dengan dokter spesialis dari luar kota untuk praktik sementara di RS Bantarangin.

Baca juga:
Pendaftar PPPK di Ponorogo Membludak, Formasi Dokter Spesialis Sepi Peminat

“Kami akan melihat urgensi pengisian formasi dokter spesialis di Bantarangin dan kemampuan anggaran Pemkab. Misalnya, jika dibutuhkan 5 dokter spesialis, mungkin kita cukupkan dengan 3 dokter dulu,” tambah Agus.

Formasi dokter spesialis yang diminati di RSUD dr Harjono, meliputi dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dokter spesialis THT, serta dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif.

Sementara itu, formasi yang tidak diminati di RSUD dr Harjono adalah dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular dan dokter spesialis patologi anatomi.

Baca juga:
Ketum PP Muhammadiyah Apresiasi Berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi UM Surabaya

Di RSUD Bantarangin, formasi yang kosong meliputi dokter spesialis anak, penyakit dalam, bedah umum, radiologi, patologi klinik, anestesiologi, dan obstetri ginekologi.

Rekrutmen CPNS Pemkab Ponorogo tahun 2024 juga mencatat bahwa dari total 8.896 pendaftar, sebanyak 1.190 di antaranya gugur karena kesalahan administratif, seperti ijazah yang tidak sesuai atau surat lamaran yang salah alamat.

Dengan tantangan besar di bidang kesehatan, Pemkab Ponorogo terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mengisi kekosongan formasi dokter spesialis yang sangat dibutuhkan.