jatimnow.com - Kekayaan seni dan budaya di Surabaya menarik banyak pihak untuk menggali dan mengenalnya lebih dalam.
Hal ini menjadi salah satu alasan Bandung Choral Society bekerja sama dengan Pemkot Surabaya untuk menggelar kompetisi paduan suara di Surabaya dengan tema Surabaya World Choir Festival (SWCF) 2024.
Ajang kompetisi bernyanyi yang menghadirkan penyanyi solo dan paduan suara berbakat dari Indonesia maupun internasional tersebut digelar pertama kalinya di Kompleks Balai Pemuda Surabaya ini menghasilkan sejumlah talenta berbakat dari berbagai daerah di Indonesia.
Ajang SWCF ini mendapat antusias dari penggiat paduan suara. Dihadiri oleh 4 negara partisipan dari Korea Selatan, Malaysia, Filipina, dan peserta yang datang dari 11 provinsi Indonesia.
Ada dari Bali (3 orang solo), Yogyakarta (3 tim), DKI Jakarta (1 orang solo), Jawa Barat (1 solo 2 tim), Jawa Tengah (2 solo 3 tim), Jawa Timur (14 solo 13 tim), Kalimantan Tengah (3 solo 1 tim), Kalimantan Timur (1 tim), Lampung (1 tim), Sulawesi Barat (1 tim), dan Sulawesi Selatan (1 tim).
Direktur Artistik SWCF, Tommyanto Kandisaputra mengatakan, The 1st SWCF tidak hanya menjadi panggung untuk menampilkan keindahan nyanyian, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan komunitas paduan suara di Jawa Timur melalui seni dan budaya.
“Selain itu, harapannya festival ini dapat membuka pintu bagi komunitas internasional untuk datang dan mengenal Kota Surabaya,” ujar Tommy, dalam siaran resminya, Rabu (2/10/2024).
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengapresiasi gelaran SWCF untuk pertama kalinya di Surabaya. Sebagai Kota Metropolis, Surabaya kaya akan seni dan budaya.
"Saya menyambut datangnya peserta yang akan mengikuti festival ini di Kota Pahlawan dengan tangan terbuka. Harapannya semua peserta dapat menikmati keindahan Kota Surabaya dan keramahan penduduknya," kata Eri.
Baca juga:
Menteri ATR/BPN - PWNU Jatim Teken Kerja Sama Sertifikat Tanah Wakaf
Sementara Patron SWCF, Herlina Harsono Njoto beharap, hadirnya SWCF di Surabaya bisa berdampak positif bagi sektor periwisata.
Termasuk di dalamnya sektor-sektor pendukung seperti perhotelan dan keberadaan UMKM sehingga bisa menumbuhkan ekonomi lokal Surabaya.
"Oleh sebab itu, hadirnya festival ini di Kota Surabaya tidak hanya menawarkan panggung seni yang memukau, tetapi juga pengalaman wisata yang kaya dengan perpaduan antara arsitektur kota tua, pusat perbelanjaan modern, dan aneka ragam kuliner. Sehingga Surabaya bisa lebih dikenal di dunia intenasional,” kata Herlina.
Anggota DPRD Surabaya ini juga berhadap, SWCF mampu menjadi wadah edukasi dan pertukaran budaya bagi para peserta.
"Ini menarik, para peserta bisa saling mengenal budaya masing-masing,'' katanya.
Baca juga:
Arus Peti Kemas TPS Naik 9,77 Persen Hingga Oktober 2024, Ekspor-Impor Tetap Stabil
Arranger atau pengarah SWCF Dinar Primasti juga mengatakan, choir atau padua suara di Surabaya banyak memiliki bakal prestasi internasional.
Hal ini bisa membawa nama baik Surabaya dan Indonesia ke dunia intenasional. Imbasnya, kata dia, dengan gelaran SWCF para pelaku di dunia choir (juri/ conductor/ penyanyi) bisa mengenal lebih dekat Surabaya, kota asal choir-choir juara.
“Saya rindu SWCF ini akan bisa rutin diadakan, entah setahun sekali atau dua tahun sekali,” katanya.
Sementara untuk dewan juri pada ajang The 1 st SWCF terdiri Tommyanto Kandisaputra (Indonesia), Lee Shiak Yao (Malaysia), Maria TheresaVizconde-Roldan (Philippines), Gunyoon Lee (South Korea), Luciana D Oendoen (Indonesia), dan Daud Kosasih (Indonesia).