jatimnow.com - Pertamina Subholding Upstream (SHU) Regional Jawa ajak mahasiswa generasi Z di ITS Surabaya untuk merancang masa depan serta mempersiapkan mental agar siap bersaing dan sukses di dunia kerja.
VP Business Support Regional 2 Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, Mira Tripuspita mengungkap bahwa mental health issue saat ini menjadi problem bagi para Gen-Z.
Generasi Z, merupakan generasi yang tumbuh di era digital dimana teknologi, media sosial, dan akses informasi yang cepat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Meskipun generasi ini lebih akrab dengan teknologi dan perspektif baru. Namun, generasi ini ternyata lebih rentan terhadap depresi dibandingkan generasi sebelumnya.
Menurut Mira, Gen Z saat ini adalah generasi cemas yang banyak overthinking, tidak tahu apa yang diinginkan dan bingung dengan keinginannya sendiri serta bingung dengan pencapaian (Goals) yang di inginkan.
"Sehingga hal itu membuat mereka rentan stres dengan pikiran mereka sendiri," ungkap Mira, dalam talk show bertajuk 'Wonder Woman In Oil and Gas Industry' bagian dari rangkaian acara Forum Improvment & Innovation Award 2024 yang digelar di gedung Robotika Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya, Rabu (9/10/2024).
Pertamina mengajak para mahasiswa ITS untuk mengenali dan memahami mental health issue hingga mengupas berbagai peluang kerja di industri migas.
Mira menjelaskan di dunia kerja khususnya di industri migas maupun industri lainnya perempuan mempunyai peran dan peluang yang sama dengan laki-laki.
"Tergantung bagaimana mempersiapkan diri untuk berkarir," tegasnya.
Baca juga:
Pertamina Ajak Media Ikuti Anugerah Jurnalistik 2024
Dalam hal ini, kata Mira ada peluang bagi perempuan untuk dapat menduduki posisi strategis di berbagai perusahaan khususnya di bawah Kementrian BUMN.
"Untuk female leader itu sedikitnya ada 20 persen dan itu ditargetkan, jadi ada peluang besar bagi perempuan untuk berkarir, itu baru female leader (pemimpinnya) saja. dan saya yakin untuk posisi lainnya peluangnya jauh lebih besar lagi," tambahnya.
"Jadi artinya ada dorongan dari sistem (yang di desain Pemerintah) untuk memunculkan wanita-wanita hebat sebagai leader (pemimpin), peluangnya ada. tergantung bagaimana mereka mau mengambil dan mempersiapkan diri, mental, untuk bekerja dengan maksimal atau tidak," sambungnya.
Di sisi lain, Ast. Manager Communication Relations Danya Dewanti mengatakan bahwa generasi Z adalah tipikal yang memiliki ambisi tinggi.
Baca juga:
Jatim Urutan Ketiga Penghasil Migas Tertinggi Nasional
"Sehingga penting untuk kemudian diarahkan kepada hal positif dan belajar untuk realistis bilamana ambisi itu tidak tercapai," terangnya.
Menurutnya saat ini peluang untuk berkarir terbuka lebar bagi generasi muda hari ini. Terlebih saat ini stigma perempuan harus menjadi ibu rumah tangga sudah luntur di pandangan masyarakat.
"Bahwa hari ini Gen-Z mempunyai benyak peluang tidak terbatas untuk berkarir, mereka bisa menjadi apa saja tanpa terhalang oleh gender. Sehingga ini kita dorong agar mereka tetap berinovasi dan menyiapkan diri untuk dapat bersaing dimasa depan," tutupnya.