Pixel Code jatimnow.com

Pengobatan Kiai Gadungan di Ponorogo, Tukar Perhiasan jadi Rokok

Editor : Yanuar D   Reporter : Ahmad Fauzani
Polsek Slahung saat meminta keterangan dari warga Desa Tugurejo terkait penipuan berkedok kiai. (Foto: Polsek Slahung/jatimnow.com)
Polsek Slahung saat meminta keterangan dari warga Desa Tugurejo terkait penipuan berkedok kiai. (Foto: Polsek Slahung/jatimnow.com)

jatimnow.com - Polsek Slahung turun tangan menyelidiki kasus penipuan yang menimpa dua warga Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Ponorogo. Penipuan ini dilakukan oleh seseorang yang mengaku sebagai kiai dengan menawarkan pengobatan.

"Total kerugian yang dialami kedua korban mencapai Rp14 juta. Mereka memberikan uang tunai yang kemudian ditukar dengan uang mainan dan perhiasan mereka diganti dengan rokok,” ungkap Kapolsek Slahung, AKP Pitoyo, pada Sabtu (12/10/2024).

Menurut keterangan korban, pelaku yang dikenal dengan nama Gus Wahid ini datang ke Desa Tugurejo untuk memberikan ceramah sambil mengklaim bisa menyembuhkan penyakit. 

Dua warga yang menjadi korban menjelaskan bahwa orang tua mereka sakit parah sehingga tidak bisa hadir ke masjid. Pelaku menawarkan untuk mengunjungi rumah korban.

“Setelah berada di rumah, pelaku menyatakan bahwa orang tua korban bisa sembuh asalkan menyiapkan uang dan perhiasan untuk disucikan,” kata AKP Pitoyo.

Baca juga:
Warga Ponorogo Tertipu Pengobatan Kiai Gadungan, Uang Jutaan Rupiah Raib

Korban diminta membungkus uang dan perhiasan dalam kain berwarna hijau yang bertuliskan huruf Arab, lalu menyimpannya di lemari. Dalam beberapa hari setelah itu, pelaku rutin datang ke rumah korban. Namun, pada pertemuan ketiga, pelaku tidak muncul.

“Setelah menunggu, korban mulai curiga dan membongkar bungkusan hijau tersebut. Betapa terkejutnya mereka saat menemukan uang mainan dan rokok, bukan uang dan perhiasan yang mereka serahkan,” tambahnya.

Walaupun demikian, korban belum melaporkan kejadian ini secara resmi kepada pihak kepolisian.

Baca juga:
Warga Jember Dipolisikan Gegara Gadaikan Mobil Rekan Kerja

“Kami terus melakukan penyidikan lebih lanjut mengenai kasus ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, kasus ini juga dilaporkan oleh Kepala Desa Tugurejo, Siswanto, yang menegaskan bahwa lebih banyak warga yang mungkin menjadi korban, meskipun baru dua yang melapor.