Pixel Code jatimnow.com

Daftar Menteri asal Jawa Timur di Kabinet Merah Putih, Berikut Profilnya

Editor : Redaksi  
Presiden Prabowo Subianto saat mengumumkan 53 menteri Kabinet Merah Putih (dok.jatimnow.com)
Presiden Prabowo Subianto saat mengumumkan 53 menteri Kabinet Merah Putih (dok.jatimnow.com)

jatimnow.com - Kabinet Merah Putih yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menampilkan sejumlah tokoh-tokoh penting dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk beberapa menteri asal Jawa Timur. 

Berikut daftar menteri asal Jawa Timur di Kabinet Merah Putih:

1. Muhaimin Iskandar

Abdul Muhaimin Iskandar, atau yang akrab dipanggil Cak Imin, telah ditunjuk presiden Prabowo sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dalam Kabinet Merah Putih. 

Sebelumnya Cak Imin pernah menjabat sebagai pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Lahir di Jombang pada 24 September 1966, Cak Imin merupakan anak dari Muhammad Iskandar, seorang guru di Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif Jombang. 

Ia menempuh pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang dan Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta lulus pada tahun 1985. Kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM). Cak Imin juga berhasil meraih gelar pascasarjana di bidang komunikasi dari Universitas Indonesia di tahun 2001. 

Karir politiknya semakin mencuat pada tahun 2004, di mana ia sukses terpilih untuk kali ketiga sebagai anggota DPR. Selain itu, ia juga dipercaya menjadi Wakil Ketua DPR RI periode 2004-2009.

Di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Cak Imin pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk periode 2009-2014. 

2. Saifullah Yusuf

Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf atau dikenal sebagai Gus Ipul lahir di Pasuruan, 28 Agustus 1964 dari pasangan Ahmad Yusuf Cholil dan Sholichah Hasbullah. Ia juga merupakan cicit dari Bisri Syansuri, kakek dari presiden ke-4 yaitu KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Gus Ipul menempuh pendidikan Sarjananya pada Fakultas Ilmu Politik dan Sosial di Universitas Nasional (Unas) Jakarta dan selanjutnya memperdalam ilmu dari Gus Dur, pada saat itu menjabat sebagai Ketua Umum PBNU. Dari sinilah awal ketertarikan dan karir politiknya dimulai.

Ia mengawali karir dengan bergabung pada GP Ansor (1999) dan berakhir menjadi Ketua Umum GP Ansor. Selain itu, ia juga mulai bergabung pada PDIP dan menjadi anggota DPR RI Fraksi PDIP (1999-2000). Ia memutuskan untuk keluar dari partai yang mengembangkannya, PDIP. Ia berakhir bergabung pada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan menjadi Sekjen DPP PKB (2002-2007).

Pada masa pemerintahan Presiden SBY, ia dipercaya menjadi Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggi periode 2004-2009, namun berakhir sampai 2007 saja.

Pada 2008-2019 (2 periode) karirnya menjulang dengan menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Soewarno. Berakhir masa jabatanya, selanjutnya ia terpilih menjadi Wali Kota Kabupaten Pasuruan periode 2021-2024 dan dilantik menjadi Menteri Sosial oleh Jokowi pada 11 September lalu menggantikan Tri Rismaharini.

Kini Gus Ipul akan tetap melanjutkan menjadi Menteri Sosial periode 2024 hingga 2029 selama pemerintahan Presiden Prabowo ini.  

3. Prasetyo Hadi

Lahir di Ngawi, Jawa Timur, pada 28 Oktober 1979, Prasetyo Hadi telah meniti karier yang cukup gemilang dalam dunia politik. 

Berlatar belakang pendidikan dari dari SD Katolik Santo Yosef, dilanjutkan di SMP Negeri 2 Ngawi, dan kemudian di SMA Taruna Nusantara Magelang. Setelah itu, ia melanjutkan studi ke Universitas Gadjah Mada (UGM) dan meraih gelar Sarjana di bidang Konservasi Sumberdaya Hutan pada tahun 2006.

Karir politik Prasetyo mulai menonjol setelah ia bergabung dengan Partai Gerindra. Sejak 2008 hingga sekarang, ia menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Organisasi dan Keanggotaan Gerindra.

Selain itu, ia juga merupakan anggota DPR RI periode 2019-2024, mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah VI yang meliputi wilayah Magelang, Wonosobo, Temanggung, dan sekitarnya. 

Di DPR, Prasetyo bertugas di Komisi II yang menangani berbagai isu penting, termasuk Otonomi Daerah, Reformasi Birokrasi, dan Pemerintahan Dalam Negeri.

Selain aktif berpolitik, Ia juga menjabat sebagai Direktur Utama di Tusen Hutami Lestari sejak 2016 dan menjadi Komisaris di Sentra Strategis Indonesia sejak 2014 sampai sekarang. 

Di masa kepemimpinan Presiden Prabowo ini, Prasetyo Hadi masuk ke jajaran menteri dalam Kabinet Merah Putih dan akan mengemban tugas sebagai Menteri Sekretaris Negara periode 2024-2029. 

4. Airlangga Hartanto

Lahir di Surabaya, 1 Oktober 1962 dari Ir. Hartonto, seorang mantan Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV dan V.

Ia menempuh pendidikan Sarjana Jurusan Teknik Mesin UGM (1987), AMP Wharton School di University of Pennsylvania (1993), MBA di Monash University (1996), MMT di University of Melbourne (1997), Doktor Kehormatan Kebijakan Pembangunan di Korea Development Institute (2019).

Baca juga:
Bobby Kertanegara, Kucing Prabowo yang Punya Kamar Pribadi di Istana Negara

Pada Kabinet Indonesia Maju era Joko Widodo-Ma’ruf Amin telah menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan ditunjuk kembali pada Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran (2024-2029) sebagai Menteri di bidang yang sama.

Sebelumnya ia menjadi Ketua Komisi VII DPR RI (2006-2009), ketua Komisi VI Bidang Perindustrian, Perdagangan, UKMK, Investasi, dan BUMN (2009-2014), Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (2011-2014), Ketua DPP Partai Golkar (2009-2015), dan Ketua Umum Golkar (2017-2024).

Selain itu, juga pernah meraup jabatan tinggi yaitu menjadi Presiden Komisaris PT Ciptadana Sekuritas, Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa Tbk, Presiden Direktur PT Bisma Narendra, dan Komisaris PT Sorrini Corporation Tbk.

5. Pratikno

Lahir di Bojonegoro, 13 Februari 1962 dari pasangan Kariman dan Kasminah. Ia adalah satu-satunya anggota keluarga yang menamatkan pendidikan lebih dari jenjang SMP di keluarga besarnya.

Ia mengambil pendidikan Sarjana Ilmu Pemerintahan di UGM (1985), Magister Development Administration di Birmingham University (1990), Doktoral Political Science di Flinders University (1997).

Memiliki peran dan minat di menjadi akademisi dan politisi. Tercatat telah menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada (2012-2014) dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM. 

Selain itu, ia juga sukses berkiprah di karir politiknya dengan dipercayai sebagai Sekretaris Negara selama 10 tahun (2 periode) pemerintahan Jokowi-Ma’ruf (2014-2024) dan sekarang ditunjuk untuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam Kabinet Merah Putih pimpinan Prabowo-Gibran (2024-2029).

6. Hanif Faisol 

Lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, pada 21 Maret 1971, dengan nama lengkap Hanif Faisol Nurofiq ini memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang kuat di bidang kehutanan dan lingkungan hidup.

Ia memulai pendidikannya di SD Negeri Kadipaten 2 Bojonegoro, dilanjutkan di SMP Negeri 1 Bojonegoro dan SMA Negeri 1 Bojonegoro. Ia kemudian meraih gelar Sarjana (S1) dan Magister (S2) di Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Kalimantan Selatan, dan menyelesaikan program doktoralnya (S3) di Universitas Brawijaya, Malang.

Karirnya dimulai di Departemen Kehutanan melalui program forest ranger atau wirawana KLHK. Sejak tahun 1993, ia bertugas di Kalimantan Selatan sebagai staf data, hingga menjadi Kepala Resort Pemangkuan Hutan (1995-1997) dan Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan di Kalimantan Selatan (1997-1999). 

Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tanah Bumbu (2014-2016) dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan (2016-2020), hingga berhasil mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa dari Gubernur Kalimantan Selatan atas dedikasinya di bidang kehutanan di tahun 2019. 

Perjalanan karirnya terus berkembang hingga ia dipercaya menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK (2020-2023), dan kemudian menjabat sebagai Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (2023-2024), dan kini ditunjuk sebagai Menteri Lingkungan Hidup dalam pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029. 

Baca juga:
53 Menteri Kabinet Merah Putih Era Prabowo-Gibran

7. Dodi Hanggodo

Ia merupakan seorang pengusaha yang sudah berkiprah di dunia bisnis dan menjabati posisi tinggi sebelumnya. Selain itu, ia juga ayah dari Aushaf Fajr Herdiansyah, seorang politikus Partai Gerindra dan masuk pada calon kandidat Wakil Bupati Nganjuk 2024 ini.

Pada jenjang karir bisnisnya, ia pernah menjadi General Manager PT Fajrindo Bahari Utama, sebuah perusahaan pelayaran dengan jasa ekspor-impor kargo.

Selanjutnya, pada 2017-2018 ia menjabat sebagai Komisaris di PT Pradiksi Gunatama Tbk, kemudian pada 2019-2020 menjadi Komisaris PT Senabungan Anekapratiwi. Namun setelah kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 2022, karena masih pada satu naungan dengan PT Pradiksi Gunatama Tbk sebagai induknya, nama Dodi sudah tidak ditemukan pada jajaran dewan komisaris dan direksi.

Selain itu tidak banyak informasi pribadi terkait Dodi Hanggono, dirinya baru-baru ini terjun di dunia politik dan dipanggil langsung oleh presiden baru Prabowo Subianto.

8. Arifatul Choiri Fauzi

Lahir di Madura, 28 Juli 1969. Sang suami yaitu Sastro Al Ngatawi seorang Kepala Makara Art Center (MAC) di Universitas Indonesia.

Ia lulus dengan gelar pendidikan Magister dan Doktoral Sains. Saat ini ia berkiprah aktif menjadi politikus di bidang keagamaan.

Arifahtul mengemban jabatan sebagai Sekretaris Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU), selain itu ia juga menjadi anggota Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Pada Pilpres 2024 yang lalu, ia menjadi Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran dan sekarang ditunjuk menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Kabinet Merah Putih untuk periode 2024-2029.

Itulah profil dari para jajaran Menteri pada Kabinet Merah Putih pimpinan Prabowo-Gibran yang berasal dari Provinsi Jawa Timur yang resmi dilantik pada hari ini Senin, (21/10/2024) di Istana Negara, Jakarta.

 

Reporter: Nicky - Aulia