jatimnow.com - Nouke CS dan SMA Kristen Gloria 2 Surabaya resmi menyatakan damai, Jumat (8/11/2024). Pernyataan damai tersebut digelar secara resmi di Amin Resto, Jalan Ketampon, Surabaya.
Nouke, sebagai salah satu teradu menyatakan permintaan maaf kepada pihak SMA Gloria 2 atas kesalahpahaman di lingkungan sekolah yang sempat viral pada Senin (21/10/2024) sore lalu.
Nouke yang disangka sebagai preman bayaran itu menegaskan jika dia bukan suruhan dari Ivan, salah satu wali murid dari SMA Cita Hati, Surabaya yang berkonflik dengan siswa SMA Gloria 2 Surabaya.
"Saya datang untuk mencegah supaya tidak terjadi perkelahian, tentang itu saja, tapi di viralkan sebagai preman," ucap Nouke, usai menandatangani akta damai.
Nouke mengaku, ia tidak pernah dimintai untuk membuat gaduh di SMA Gloria 2 Surabaya. Hadirnya Nouke CS di lingkungan sekolah disebabkan dari informasi miring yang ia terima, sehingga timbul kesalahpahaman.
Nouke mengakui, dirinya dengan salah satu siswa SMA Cita Hati berinisial EMS memiliki hubungan emosional yang dekat. EMS adalah murid tinjunya, yang notabenya adalah anak dari Ivan.
Mendengar muridnya akan melakukan keributan di SMA Gloria 2 Surabaya, Nouke berinisiatif untuk mencegah aksi muridnya tersebut, ia datang bersama beberapa rekannya untuk melerai aksi keributan.
"Jadi cuma kesalahpahaman, jadi tidak pernah terjadi apa-apa. Saya sudah minta maaf kepada pihak Gloria, dan Gloria sudah menerima maaf saya, itu sudah selesai," jelas Nouke.
"Saya tidak dibayar oleh siapapun, saya mendamaikan orang, harusnya kan berterimakasih kes saya, kok malah dinilangin preman," imbuh Nouke, menegaskan.
Ditempat sama, Kuasa hukum SMA Gloria 2 Surabaya, Sudiman Sidabuke mengatakan niat baik Nouke CS meminta maaf ia terima. Ia berharap, kejadian seperti ini tidak terulang, dan tidak berbuntut panjang.
Baca juga:
Polda Jatim Atensi Kasus Perundungan di SMA Gloria 2 Surabaya
"Kami dengan saudara Nouke dan kawan-kawan sudah menyatakan selesai," ucap Sudiman Sidabuke.
Komitmen damai Nouke CS dengan SMA Gloria 2 Surabaya (foto: Ni'am/jatimnow.com)
Sidabuke mengakui, aksi keributan yang sempat viral tersebut murni kesalahpahaman. Permasalahan tersebut adalah urusan antara siswa, yang tentunya akan ia selesaikan antara personal.
"Kami juga ada melaporkan (Ivan) karena ada persoalan yang kedua, nah itu masih berlanjut dan kita serahkan ke kepolisian," jelas Sidabuke.
Sidabuke berharap, aksi keributan di lembaga pendidikan ini tidak akan terjadi lagi di Surabaya. Ia juga mewanti-wanti kepada setiap orang tua, lebih bijak dalam menangani masalah-masalah yang terjadi pada anaknya.
Baca juga:
Pelaku Perundungan Siswa SMA Gloria 2 Surabaya Terancam 3 Tahun Penjara
Terakhir ia juga berterima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah memfasilitasi upaya perdamaian tersebut, seperti AMIN Resto, dan ahli hukum George Handiwiyanto.
"Terimakasih, terimakasih sebelumnya kepada Pak Irwan, pak George. Himbauan pada masyarakat jadi semua harus peduli pada anaknya. Pemerhati pendidikan juga harus memberikan pemikiran, supaya hal seperti ini tidak terjadi lagi," tutup Sidabuke.
Diketahui bersama, keributan ini telah diadukan ke Polrestabes Surabaya pada Senin (28/10/2024). Pengaduan tersebut ditujukan pada wali murid SMA Cita Hati Surabaya Ivan Santoso, atas aksinya memasuki lingkungan SMA Gloria 2 Surabaya tanpa izin, sekaligus melontarkan kata-kata keras yang mengancam.
"Surat pengaduan dari SPKT Polrestabes Surabaya sudah ada di kami. Yang kami laporkan Ivan dan kelompoknya yang saat itu bikin gaduh di halaman sekolah,” kata Sudiman Sidabukke, di Polrestabes Surabaya.
Laporan SMA Gloria 2 Surabaya bersama Wali Murid ke Polrestabes (foto: Bintang for jatimnow.com)
URL : https://jatimnow.com/baca-73123-nouke-cs-dan-sma-gloria-2-surabaya-resmi-berdamai