jatimnow.com – Pembalap Indonesia dari PGN Cycling Team Jamalidin Novardianto menargetkan merebut green jersey yang kini masih di tangan Mathew Zenovich, pembalap asal St George Continental Australia.
Setelah berhasil finish pertama pada etape kedua International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) kemarin, dirinya memperoleh 15 poin.
Dietape ketiga saat ini yang start di RTH Maron Genteng mengaku akan membantu rekan setimnya untuk mendapatkan green jersey.
"Empat teman saya semuanya climber, saya akan berusaha untuk mendorong tim untuk merebut poin," ujarnya, Jumat (28/9/2018).
Diketahui, 4 pebalap asal PGN Cycling Team Indonesia diantaranya, Odi Purnomo Setiawan, Bambang Suryadi, Dadi Suryadi, dan Jamal Hibatullah. "Mereka semua climber," sebut Nova.
Dietape tiga kali ini, para pembalap bakal melintasi dua tanjakan (King of Mountain (KOM)) kategori tiga, yakni tanjakan di Sumberbulu, Kecamatan Songgon dan Pakel, Kecamatan Licin.
Dua tanjakan tersebut tak bisa dianggap remeh, sebab selisih waktu pemegang yellow jersey, Marcus Culey (St George Continental Cycling Team) terpaut hanya 1 menit 38 detik dari pesaing terdekatnya, Mathew Zenovich dan Benjamin Dyball.
Menurut Chairman ITdBI Guntur Priambodo, lintasan itu tergolong rute berat karena selain ada tanjakan juga ada rolling. Para rider akan menemui tanjakan di kilometer 67,7 dan tanjakan di Pakel pada 112,6 km.
"Pembalap akan mulai menanjak di kawasan Songgon, lalu rolling (naik turun, Red). Kemudian naik lagi di daerah Pakel untuk finish di Kantor Pemkab," kata Guntur.
Baca juga:
Tour de Banyuwangi Ijen 2024, Bukti Kualitas Brand Sepeda Indonesia
Guntur memprediksi pertarungan sengit ITdBI akan dimulai pada etape tiga, sepanjang 139,4 kilometer.
"Dari 4 etape ITdBI, 3 etape diantaranya merupakan etape tanjakan, yakni di hari pertama, ketiga, dan keempat. Meski tidak curam, tapi dua tanjakan tersebut bisa membuat selisih tipis waktu antar pembalap," jelas Guntur.
Menurut Guntur, pertarungan hari ini termasuk stage yang penting bagi para pembalap untuk mencari gap waktu. "Jika bisa membuat gap, dietape terakhir mereka bisa punya modal untuk menghadapi kategori tanjakan paling berat dalam standar federasi balap sepeda dunia, hors categorie di Ijen," jelas Guntur.
Guntur meyakini para pembalap climber sudah mulai berhitung berapa kans mereka untuk menaklukkan tanjakan di Sumberbulu dan tanjakan Pakel. Karena pebalap nantinya akan mengalami kesulitan menghadapi tanjakan di Erek-erek sebelum finish di Paltuding Ijen pada etape terakhir besok.
"Marcus Culey kalau tidak bisa menjaga selisih waktunya akan kalah. Kita lihat saja nanti bagaimana kerja tim para pembalap ini," kata Guntur.
Baca juga:
Hasil Lengkap Juara Tour de Banyuwangi Ijen 2024
Rata-rata tim kontinental, kata Guntur, telah menyiapkan para climber untuk menaklukkan tanjakan di balap sepeda kategori 2.2 ini.
Tim yang berpeluang diantaranya, St George Continental Cycling Team Australia, Kinan Cycling Team dari Jepang dan PGN Road Cycling Team dari Indonesia.
"St George ini tim hebat, yang para pembalapnya punya kemampuan di atas rata-rata. Secara totalitas, kelima pembalapnya bagus, climber semua. Begitu juga Kinan dan PGN," ujarnya.