Pixel Code jatimnow.com

Debat Pilkada Jember, Hendy Bicara Perpanjangan Runway Bandara Notohadinegoro

Editor : Yanuar D   Reporter : Sugianto
Paslon Hendy - Gus Firjaun dalam debat publik kedua Pilkada Jember 2024. (Foto: Sugianto/jatimnow.com)
Paslon Hendy - Gus Firjaun dalam debat publik kedua Pilkada Jember 2024. (Foto: Sugianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Dalam debat kedua Pilkada Jember, Calon Bupati Hendy Siswanto menyampaikan adanya kesepakatan perpanjangan runway di Bandara Notohadinegoro Jember. 

Dimana dalam debat kedua, yang bertempat di salah satu aula hotel juga ada materi tentang pengoptimalisasian Bandara Notohadinegoro Jember, Sabtu (9/11/2024) malam.

Hendy menyampaikan, selain menyelesaikan operasional dan perbaikan struktur, ia juga telah membuat berita acara terkait pembebasan lahan dengan PTPN.

"Hasil trakhir berita acara kami dengan Kepala Staf Presiden (KSP) Wantanas dan BPN, Meneg BUMN, Kemenhub, Pemprov dan Pemkab, itu sudah mencapai kesepakatan bahwa runway itu diperpanjang," katanya,

Calon petahana itu mengaku, kesepakatan tersebut tidak mudah prosesnya, Pemerintah Kabupaten Jember mengajukan proses itu mulai tahun 2022 dan tahun depan sudah selesai.

Baca juga:
Pansus DPRD Jember Serukan Pecat Penyelenggara Pilkada Tak Netral

Jadi tanah milik PTPN 1 Regional V harus dibebaskan dan harus dibayar. Pemkab Jember mengusulkan lewat Pemprov Jawa Timur, untuk dianggarkan tahun 2025.

"Itu pengajuan sudah lama sekali, mulai tahun 2022. Cuma masalahnya Jember kurang kompetitif, belum banyak penumpangnya," ungkapnya. 

Karena menurut Hendy, tidak bisa hanya pengembangan Bandara hanya sebatas angan-angan, karena yang diutamakan terlebih dahulu runway yang harus diperpanjang. 

Baca juga:
Penyelenggara Pilkada di Jember Terancam Dipecat, Jika Terbukti Tak Netral

Sedangkan jika ingin diperpanjang, maka bagaimana mendapatkan tanah PTPN dan itu sudah dilakukan. Karena semua itu prosesnya tidak mudah dan gampang.

"Sri Mulyani menyampaikan, tidak boleh tanah pemerintah dilepas, tanpa ada veluenya. Maka PTPN tidak serta merta memberikan saja, mereka ada prioritas bisnis atau ada uang yang masuk didalam perusahaan," tegasnya.