jatimnow.com - Jalan Soekarno Hatta di Kabupaten Kediri, bakal makin cantik dengan tambahan ornamen dan vegetasi baru. Saat ini pedestarian di sana tengah ditata ulang dan dirapikan.
Penataan Jalan Soekarno Hatta dimulai dari perbatasan Kota dan Kabupaten Kediri di wilayah Tepus, ke Utara sampai monumen bola dunia. Kemudian mengarah ke timur sampai depan kompleks gedung Pemerintahan Kabupaten Kediri.
Hari ini, terlihat sejumlah pekerja masih melakukan finishing di sepanjang jalan tersebut. Lampu, tempat sampah dan dudukan sudah mulai terpasang.
“Di beberapa titik yang tidak ada pohon, kita tempatkan pot bunga," tutur Kepala Bidang (Kabid) Pemeliharaan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan (PPKL) DLH Kabupaten Kediri Weni Artanti, Selasa (24/12/2024).
Lampu jalan yang dipasang, bukan lampu jalan biasa. Lampu ini memiliki elemen motif Gringsing dan Lidah api yang merupakan ciri khas Kabupaten Kediri.
Sementara itu untuk meningkatkan beautifikasi ruas jalan Soekarno Hatta, nantinya di sepanjang jalan juga akan dilengkapi dengan pohon tabebuya yang mirip dengan bunga sakura. Selain mempercantik lingkungan juga akan memberikan keteduhan pada pengguna jalan.
Baca juga:
Tim Gabungan Dampingi Sulung, Korban Selamat dari Keracunan Sekeluarga di Kediri
"Kami menggunakan tanaman berbunga dengan ketinggian yang bisa kami kendalikan jadi nanti biar tidak mengganggu secara view dan juga tidak mengganggu di jaringan listrik yang ada," tambahnya.
Selain itu untuk membuat jalan Soekarno Hatta makin semarak, setiap pohon akan dilengkapi dengan lampu. Kehadiran lampu ini juga untuk memastikan, ruas jalan tersebut tetap indah di siang dan malam hari.
"Jadi ada semacam lampu sorot di bawah pohon. Untuk mempercantik pohon itu ketika di malam hari. Jadi (keindahan) malam harinya dapat, paginya juga dapat," jelasnya.
Baca juga:
Harkanas ke-11, Pemkab Kediri Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Konsumsi Ikan
Ruas jalan Soekarno Hatta menjadi ruas jalan pertama di Kabupaten Kediri yang mendapatkan sentuhan estetik. Untuk lebar pedestarian, tidak akan mengalami perubahan karena mengikuti lebar pedestarian yang sudah ada.
Namun pedestarian baru ini akan terasa lebih luas karena sejumlah pot persegi panjang yang ada di sepanjang ruas jalan tersebut dibongkar dan dihilangkan.
“Kita hilangkan sehingga menjadi full pedestarian," ungkapnya.