Pixel Code jatimnow.com

BMKG Juanda Sidoarjo Modifikasi Cuaca, Tekan Curah Hujan Tinggi di Jatim

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahaddiini HM
Kegiatan modifikasi cuaca oleh BMKG. (Foto: Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan for jatimnow.com).
Kegiatan modifikasi cuaca oleh BMKG. (Foto: Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan for jatimnow.com).

jatimnow.com - Curah hujan tinggi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperpanjang modifikasi cuaca.

Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan mengatakan, saat ini masih berjalan kegiatan modifikasi cuaca oleh tim dari BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta vendor penerbangan.

"Modifikasi cuaca ini bertujuan untuk mengurangi intensitas curah hujan di wilayah Jawa Timur," ucapnya saat dikonfirmasi Jatimnow.com, Sabtu (28/12/2024).

Diketahui, Desember sebagai puncak musim penghujan. Demikian juga Januari dan Februari, juga terdapat waktu tertentu dengan curah hujan sangat tinggi.

Menurutnya, kondisi ini menjadi upaya BMKG dan BNPB untuk menghindari dan mengurangi intensitas curah hujan yang tinggi.

Ia menjelaskan, dengan mengurangi intensitas curah hujan, maka daerah-daerah yang terdampak bencana hidrometeorologi basah di wilayah Jawa Timur akan berkurang

Baca juga:
BMKG  Warning Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah Jatim 24 - 29 Desember 2024

"Jadi pengaruhnya juga untuk mengurangi banjir serta agar genangan cepat surut, maka dilakukan modifikasi cuaca," jelasnya.

Taufiq mengatakan, kegiatan ini sendiri bersifat scientist atau ilmiah, yaitu dengan mengamati pertumbuhan awan hujan yang akan masuk wilayah Jawa Timur.

"Kita modifikasi awan hujan yang ada di wilayah Jawa Timur tersebut, supaya bisa turun hujannya di wilayah lautan," ungkapnya.

Baca juga:
Prakiraan Cuaca Surabaya Sabtu 21 Desember: Full Berawan

Mengenai berbagai wilayah yang masuk tapal kuda, ia menyebut pertumbuhan awan juga dimodifikasi agar hujannya dapat turun di wilayah Selat Madura.

"Sehingga intensitas hujan bisa berkurang di wilayah daratan, kemudian dampaknya diharapkan wilayah-wilayah yang tergenang mengalami banjir bisa berkurang juga, meskipun sepanjang bulan Desember, Jawa Timur secara umum masih berada di puncak musim penghujan. Potensi bencana hidrometeorologi masih dimungkinkan terjadi di wilayah Jawa Timur," pungkasnya.