jatimnow.com - Pernahkah kamu bertanya-tanya, ke mana data pribadimu pergi setelah mendaftar akun media sosial? Di era digital ini, setiap klik kita bisa menjadi informasi yang berharga.
Data yang kita bagikan tidak hanya berhenti di sana. Perusahaan teknologi, pengiklanan, dan bahkan pihak lain mungkin mengakses informasi tersebut untuk berbagai tujuan dari personalisasi iklan hingga ke pengambilan keputusan berbasis data.
Di sisi lain, transparansi menjadi penting untuk memastikan bahwa penggunaan data kita dilakukan secara etis.
Namun, bagaimana kita menemukan keseimbangan antara privasi dan transparansi ini? Privasi digital adalah hak individu untuk mengontrol data pribadinya dan bagaimana data tersebut digunakan.
Dalam dunia yang semakin terhubung, privasi menjadi aset berharga yang melindungi kita dari penyalahgunaan informasi, seperti pencurian identitas atau pengintaian tanpa izin.
Sayangnya, masih banyak pengguna internet yang belum sepenuhnya menyadari pentingnya menjaga privasi mereka.
Sebaliknya, transparansi di dunia digital merujuk pada keterbukaan mengenai bagaimana data dikumpulkan, digunakan, dan disimpan.
Transparansi juga mencakup komitmen perusahaan atau institusi untuk jujur tentang praktik pengelolaan data mereka. Contohnya adalah kebijakan privasi yang dengan jelas menjelaskan bagaimana data pengguna diproses.
Meski privasi dan transparansi sama-sama penting, keduanya sering kali berada di dalam posisi
yang saling bertentangan. Di satu sisi, privasi menuntut agar data masing-masing dilindungi dan dijaga.
Baca juga:
Wamendigi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Desa di Sidoarjo
Namun di sisi lain, transparansi mendorong agar data dibuka untuk kepentingan publik, seperti untuk meningkat akuntabilitas atau mencegah korupsi.
Salah satu cara untuk mencapai keseimbangan antara privasi dan transparansi adalah melalui regulasi yang jelas dan adil.
Misalnya, GDPR (General Data Protection Regulation) di Uni Eropa memberikan perlindungan hak privasi pengguna sekaligus mendorong perusahaan untuk transparan dalam pengelolaan data.
Dengan adanya aturan ini, pengguna memiliki kontrol lebih besar atas data mereka masing-masing, termasuk hak untuk mengetahui bagaimana data digunakan dan untuk meminta penghapusan jika diperlukan.
Selain itu, edukasi digital juga merupakan kunci penting. Pengguna internet perlu memahami risiko dan cara melindungi data pribadi mereka, seperti mengatur preferensi privasi di platform digital dan menggunakan kata sandi yang lebih kuat.
Baca juga:
LHKP Muhammadiyah Lamongan Gelar Seminar Wawasan Kebangsaan Bahas Isu Digitalisasi
Di sisi lain, perusahaan harus terus berkomitmen memberikan kebijakan privasi yang mudah dipahami dan transparan dalam pengelolaan data.
Kerjasama antara pemerintah, perusahaan, dan pengguna juga diperlukan. Pemerintah dapat berperan dengan mengawasi implementasi regulasi, sementara perusahaan dituntut untuk mengutamakan etika dalam mengelola data.
Sebagai individu, kita dapat menjadi pengguna yang lebih sadar dan bijak dalam memberikan izin terhadap data pribadi kita.
Penulis: Aiko Najwakyla Widhishakti (Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya)
URL : https://jatimnow.com/baca-74493-privasi-dan-transparansi-di-dunia-digital-apa-yang-perlu-kita-tahu