Pixel Code jatimnow.com

Shin Tae-yong Dipecat, STY KW dari Ponorogo Kecewa Berat

Editor : Yanuar D   Reporter : Ahmad Fauzani
Suwito si STY KW. (Foto: Suwito for jatimnow.com)
Suwito si STY KW. (Foto: Suwito for jatimnow.com)

jatimnow.com – Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Shin Tae-yong resmi dipecat oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Kabar ini mengejutkan banyak pihak, termasuk Suwito, warga Ponorogo yang dikenal sebagai ‘STY KW’ karena penampilannya yang menyerupai pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Menanggapi kabar tersebut, Suwito mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, STY telah membawa perubahan besar untuk Tim Garuda.

“Ya, saya kecewa banget. STY itu pelatih hebat yang sudah banyak membawa perubahan besar untuk Timnas Indonesia,” ujar Suwito pada Selasa (7/1/2025).

Menurut Suwito, Shin Tae-yong telah memberikan kontribusi besar sejak bergabung pada 2020. Salah satu pencapaian yang diingat adalah keberhasilannya meningkatkan peringkat FIFA Timnas Indonesia dari posisi 174 menjadi 127.

“STY sudah membawa nama harum Indonesia. Harusnya dia tidak diperlakukan seperti ini (dipecat),” tambah warga Kecamatan Slahung, Ponorogo itu.

Baca juga:
Kontrak Shin Tae-yong Berakhir, Siapa Penggantinya?

Suwito berharap keputusan PSSI dapat dipertimbangkan ulang.

“Harapan saya, semoga STY ditarik kembali untuk melatih Timnas Indonesia. Dia layak dipertahankan,” paparnya.

Namun, jika hal itu tidak memungkinkan, Suwito tetap memberikan dukungan kepada PSSI.

Baca juga:
PSSI Akui Sudah Bahas soal Rencana Pemecatan STY

Selain mendukung Timnas, Suwito mengaku bersyukur karena peran Shin Tae-yong juga membawa dampak positif bagi dirinya. Sebagai sosok yang dikenal mirip dengan pelatih asal Korea Selatan tersebut, Suwito merasa mendapatkan rejeki tersendiri.

“Sebagai STY KW, saya bahagia banget. Karena STY, saya juga ikut kecipratan rezeki,” tutupnya.

Pramuka Jatim Bergerak Dukung Makan Bergizi Gratis
Peristiwa

Pramuka Jatim Bergerak Dukung Makan Bergizi Gratis

"Kita masih cari model, formatnya seperti apa. Kita bisa lakukan secara cepat, ringkas, efisien, ekonomis, praktis, higienis, maka ini akan terus berkelanjutan," kata Arum Sabil.