jatimnow.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri memulai vaksinasi sapi untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), pada Jumat (17/1/2025). Vaksinasi PMK ini dilakukan secara massal di sejumlah titik yang tersebar di tiga kecamatan dengan prioritas wilayah tertentu.
Vaksinasi ini akan dilakukan hingga beberapa hari ke depan. Setiap harinya, tim akan menyasar tiga titik di kelurahan berbeda.
“Kami menargetkan 300 dosis vaksin untuk periode ini, yang akan diberikan kepada ternak di beberapa kelurahan. Fokus utama kami adalah wilayah yang dekat dengan kawasan ditemukan kasus PMK. Jadi bukan di wilayah terjangkitnya," kata Koordinator Tim Vaksinasi DKPP Kota Kediri, drh. Alfisyakhrul Ramadhan, saat ditemui di peternakan Susu Sapi Anugerah, Jumat (17/1/2025).
Pemilihan wilayah tersebut, lanjutnya, sebagai upaya melindungi ternak yang belum terinfeksi dari wilayah terdekatnya yang sudah terjangkit.
"Kalau kami fokus utama di wilayah terjangkit, maka potensi menyebar bisa lebih besar," tambahnya.
Hingga saat ini, tercatat ada 55 kasus PMK di Kota Kediri, dengan rincian satu ekor ternak mati, satu ekor sembuh, dan 53 ekor lainnya masih dalam proses pengobatan. Salah satu lokasi yang menjadi perhatian adalah Kelurahan Ngadirejo, DKPP mendatangi peternakan Susu Sapi Anugerah untuk melakukan vaksinasi pada belasan sapi perah di aana.
Baca juga:
Ribuan Sapi Terjangkit PMK, Komisi B DPRD Jember Usul Penambahan Vaksin
“Setiap hewan ternak mendapatkan tiga kali vaksin jeda waktu enam bulan, dan selanjutnya akan diberikan vaksin tambahan jika diperlukan," jelas drh. Alfi.
DKPP Kota Kediri mengimbau para peternak agar bersedia melaporkan kondisi ternaknya secara berkala. Dengan adanya data yang akurat, pemantauan dan tindakan pencegahan bisa dilakukan lebih cepat.
"Kami ingin memastikan bahwa semua ternak mendapatkan vaksinasi yang cukup agar jika terkena PMK, gejalanya tidak parah dan tidak sampai menyebabkan kematian," terangnya.
Baca juga:
Kasus PMK Melonjak, Pemkab Kediri Intensifkan Pengobatan
Sayangnya, tidak semua peternak memiliki kesadaran yang sama. Beberapa peternak masih menolak vaksinasi karena berbagai alasan, mulai dari ketakutan efek samping hingga anggapan bahwa PMK bisa sembuh sendiri. DKPP Kota Kediri menyayangkan hal ini karena sapi yang mati akibat PMK baru-baru ini ternyata belum divaksin.
"Kami sudah menawarkan vaksinasi ke peternak tersebut, bahkan mendatangi rumahnya. Tapi yang bersangkutan menolak. Akhirnya saat terjangkit PMK dan tidak bisa diselamatkan, padahal sudah dilakukan upaya pengobatan. Ini tentu sangat merugikan peternak itu sendiri," papar drh. Alfi.
DKPP menegaskan bahwa vaksinasi adalah langkah terbaik untuk menekan penyebaran PMK. Pihaknya akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi agar peternak memahami pentingnya vaksinasi.
URL : https://jatimnow.com/baca-74759-dkpp-kota-kediri-mulai-vaksinasi-pmk-prioritaskan-wilayah-ini