jatimnow.com - Merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, berdampak pada menurunnya penjualan daging sapi di Pasar Induk Porong Sidoarjo.
Salah satu pedagang daging sapi, Ibu Mahfud (49) mengaku sejak kabar wabah PMK merebak, penjualan daging sapi menurun drastis.
"Sekarang ini karena PMK, minat pembeli daging sapi turun drastis," ucapnya kepada jatimnow.com, Rabu (22/1/2025) sore.
Ia melanjutkan, sebelum terjadi wabah PMK setiap hari dirinya bisa menghabiskan sekitar 75 hingga 95 kilogram daging sapi, bahkan hingga 1 kuintal daging sapi di setiap akhir pekan.
"Kalau sekarang paling banyak hanya 50 hingga 65 kilogram. Kalau akhir pekan hanya 75 kilogram, itu pun rata-rata pembelinya sudah langganan," jelasnya.
Baca juga:
Pemkab Ponorogo Terima 3.500 Dosis Vaksin PMK, Fokus pada Zona Hijau
Senada dengan Ibu Mahfud, Mahmudah (47) juga menyatakan bahwa saat ini penjualan daging sapi mengalami penurunan.
"Biasanya setiap hari mampu menghabiskan 60 hingga 70, bahkan 95 kilogram daging sapi. Tapi sejak adanya wabah PMK penjualan daging sapi mulai turun dratis, setiap hari hanya menghabiskan 60 kilogram," terangnya.
Baca juga:
1.002 Ternak Tertular PMK, Disnakeswan Lamongan Distribusikan 7.050 Dosis Vaksin
Mahmudah menambahkan, wabah PMK ini sangat berdampak kepada pedagang daging sapi. Anehnya, wabah ini merebak menjelang hari raya Idul Adha. Ia mengaku prihatin dengan adanya wabah PMK sangat merugikan bagi pengusaha penyembelihan sapi.
"Setiap hari tidak lebih dari 60 kilogram, bahkan bisa kurang, kemarin padahal termasuk weekend kami hanya menghabiskan 50 kilogram daging sapi," pungkasnya.