Pixel Code jatimnow.com

Misteri Ribuan Ikan Nila Mati di Ngebel Ponorogo Terungkap, Ini Penyebabnya

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahmad Fauzani
Telaga Ngebel Ponorogo lokasi ribuan ikan nila yang mati. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Telaga Ngebel Ponorogo lokasi ribuan ikan nila yang mati. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com – Ribuan ikan nila ditemukan mati mendadak di Telaga Ngebel, Ponorogo, sejak Jumat (31/1/2025). Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo menyebut kejadian ini sebagai fenomena Upwelling, yaitu pergerakan air hangat dari dasar telaga ke permukaan yang membawa material dari bawah.

Kabid Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan Dipertahankan, Siti Barokah, menjelaskan bahwa Upwelling merupakan fenomena alam yang umum terjadi, baik di perairan darat seperti telaga maupun di laut lepas.

“Fenomena ini menyebabkan material dari dasar telaga naik ke permukaan, termasuk kemungkinan unsur belerang, yang bisa mempengaruhi kondisi ikan,” ujar Siti Barokah, Jumat (7/2/2025).

Pembudidaya ikan nila, Mulyadi, mengungkapkan bahwa tanda-tanda fenomena ini sudah muncul sejak Kamis (30/1/2025) dengan angin kencang pada malam hingga pagi hari.

“Seharusnya ikan segera diambil untuk mengantisipasi dampaknya. Namun, saat saya mengambilnya pada Minggu, banyak yang sudah mati,” kata Mulyadi.

Baca juga:
Ribuan Ikan Nila di Telaga Ngebel Ponorogo Mati, Pembudidaya Rugi Puluhan Juta

Ikan nila yang mati mayoritas berukuran besar dengan berat satu ekor mencapai 1 kilogram atau lebih. Awalnya, jumlah yang mati hanya sekitar 50 ekor, namun terus bertambah hingga ratusan ekor dalam beberapa hari.

Berdasarkan data Dipertahankan Ponorogo, total kematian ikan nila akibat Upwelling mencapai sekitar 500 kilogram, tetapi belum menyentuh angka 1 ton.

Baca juga:
Video: Maknyus, Nikmatnya Nila Goreng Sambal Orek di Lamongan

Para pembudidaya di sekitar Telaga Ngebel berupaya menyelamatkan ikan yang masih hidup di keramba mereka. Ikan yang mati dikumpulkan dalam karung, sementara sebagian diberikan ke ikan lele karena diyakini masih bisa dikonsumsi oleh jenis ikan tersebut.

Dengan kejadian ini, para pembudidaya berharap adanya solusi untuk mencegah dampak lebih lanjut. Mereka juga diimbau untuk lebih waspada terhadap tanda-tanda Upwelling agar dapat mengambil langkah antisipasi lebih cepat.