jatimnow.com - Proyek Bendungan Bagong Trenggalek yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) terancam molor akibat rencana relaksasi anggaran pemerintah pusat.
Pembangunan yang dimulai pada 2018 ini ditargetkan selesai pada 2026, dengan progres saat ini mencapai 52 persen.
PPK Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Senna Ananggadipa Adhitama, menjelaskan, beberapa waktu lalu tebing shotcrete Bendungan Bagong mengalami longsor.
Longsor tersebut disebabkan oleh faktor alam, dengan luas terdampak mencapai 2.000 meter persegi.
"Longsor terjadi karena tanah jenuh setelah hujan selama tiga hari berturut-turut. Kami sudah mengupas material yang terdampak, dan kawasan longsor bukan bagian konstruksi utama bendungan," ujar Senna, Kamis (6/3/2025).
Senna menambahkan bahwa longsor ini berpotensi mengubah desain tebing shotcrete, namun pihaknya masih menunggu hasil desain dari Komisi Keamanan Bendungan (KKB).
Baca juga:
Efisiensi Anggaran, Komisi E DPRD Jatim: Butuh Mitigasi Potensi PHK
"Desain tebing kemungkinan akan dilandaikan dan perlu pengerukan untuk meratakan bukit," jelasnya.
Terkait progres pembangunan, Senna memastikan bahwa target penyelesaian tetap pada 2026, meskipun anggaran yang direncanakan mengalami kendala.
Salah satunya adalah pembebasan lahan, yang hingga kini masih terkendala administrasi dan tumpang tindih kepemilikan antara warga dan Perhutani, dengan 80 hektar lahan belum dibebaskan.
Baca juga:
Bupati dan Wabup Bangkalan Tak Mau Ganti Mobdin Baru
"Masyarakat sebenarnya ingin pembebasan segera, tapi administrasi belum lengkap, sehingga menghambat proses pembayaran," tambahnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-75801-pembangunan-bendungan-bagong-trenggalek-terancam-molor