Pixel Code jatimnow.com

Potret Sekolah Rusak di Lamongan, Siswa Belajar di Musala

Editor : Yanuar D   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Sekolah rusak di SDN 2 Balongwangi Lamongan terbengkalai karena tidak mendapat penanganan. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Sekolah rusak di SDN 2 Balongwangi Lamongan terbengkalai karena tidak mendapat penanganan. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Di tengah suka cita peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, masih ada potret memilukan dalam proses belajar mengajar yang jauh dari kata layak.

Hal itu terasa dibenak guru dan pelajar di SDN 2 Balongwangi, Kecamatan Tikung, Lamongan. Tiga ruang kelas ini roboh dan belum mendapat penanganan renovasi.

Diketahui bahwa pada Minggu (16/3/2025) lalu empat gedung SDN 2 Balongwangi rusak, atap bangunan roboh di antaranya ruangan guru dan tiga ruang kelas. Namun, hingga kini ruang kelas tersebut tak mendapat perbaikan dan proses belajar mengajar dipindah ke musholla.

Kepala Sekolah SD Negeri 2 Balongwangi, Lilik Suliati menuturkan siswa kelas satu dipindahkan ke Musola, sementara tiga lokal yang tersisa di gedung sebelah barat digunakan untuk menampung siswa dari kelas lainnya.

Untuk menjaga keamanan, pihak sekolah terpaksa membatasi area bermain siswa dengan menggunakan bangku, kursi, dan meja sebagai penghalang, sehingga anak-anak dapat belajar dengan cara lesehan.

"Kami segera melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pendidikan dan Kepala Desa. Pagi harinya, pihak dinas dan pemerintah kecamatan serta kabupaten langsung menuju lokasi untuk melakukan survei dan membantu menyelamatkan barang-barang penting, seperti buku induk dan rapor," katanya, Jumat (2/5/2025).

Meskipun beberapa barang dapat diselamatkan, kondisi ruang kelas yang rusak membuat proses belajar mengajar menjadi tidak optimal.

"Kami berharap agar gedung sekolah kami segera dibangun kembali. Meskipun jumlah siswa kami tidak banyak, mereka tetap membutuhkan tempat belajar yang nyaman dan aman," tuturnya.

Baca juga:
Peduli Pendidikan, Pengusaha di Lamongan Benahi Toilet Sekolah Rusak

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Munif Syarif menjelaskan bahwa kondisi gedung sekolah tersebut memang sudah rapuh dan tidak mampu bertahan saat diterpa angin dan hujan. Ia menambahkan bahwa sekitar 30% dari total sekolah di wilayahnya mengalami kerusakan berat.

“Setelah kejadian tersebut, kami segera mengambil langkah cepat untuk melakukan pembersihan dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Kepala Desa dan tokoh masyarakat setempat. Meskipun kondisi gedung tidak ideal, kami berusaha agar proses pembelajaran tetap dapat berjalan dengan memanfaatkan ruang yang ada,” katanya.

Munif juga menambahkan bahwa pihaknya telah melaporkan kondisi ini kepada Bupati Lamongan dan Sekretaris Daerah, serta mengusulkan penanganan khusus kepada pemerintah pusat.

“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah untuk melakukan renovasi gedung-gedung yang rusak. Kami sudah mengusulkan kondisi ini, dan mudah-mudahan ada tindak lanjut yang cepat,” jelasnya dalam pertemuan dengan Menteri Pendidikan yang berlangsung di Lamongan.

Baca juga:
Bertahun-tahun Rusak, Vinanda Prioritaskan Perbaikan SDN Setono Pande Kota Kediri

“Kami juga menyoroti masalah fasilitas sanitasi, termasuk toilet sekolah yang menjadi perhatian khusus," tambahnya.

Munif berharap program renovasi yang dipimpin oleh Presiden Prabowo dapat segera direalisasikan, sehingga kondisi sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Lamongan dapat ditingkatkan. Ia menjelaskan telah menganggarkan perbaikan toilet di beberapa sekolah, dengan prioritas satu kecamatan satu sekolah.

“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang layak dan aman,” tutupnya.