Pixel Codejatimnow.com

Pemuda Milenial Wajib Ikuti Kompetisi Start Up Syariah ini

Talkshow tentang penyelenggaraan Derap Ekrafpreneur Hasanah Mulia (Deureuham) di Unair.
Talkshow tentang penyelenggaraan Derap Ekrafpreneur Hasanah Mulia (Deureuham) di Unair.

Baca juga:
Manfaatkan Limbah, Warga Banjarkemantren Sidoarjo Produksi Mebel Enzonecraft

jatimnow.com - Berwirausaha di usia muda itu sangat mengasyikkan, apalagi era kekinian hobi pun bisa diubah menghasilkan pundi-pundi rupiah pasti lebih seru.
 
Nah, informasi ini patut disimak bagi kaum milenial yang hobi membuat aplikasi & game, desain produk, fashion, film, animasi dan video, fotografi, kriya, serta kuliner.
 
Pasalnya, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, menggelar Derap Ekrafpreneur Hasanah Mulia (Deureuham) 2018. Mencari 100 anak muda yang berbakat di bidang tersebut untuk diberikan dana pembiayaan syariah, umroh, sekaligus uang saku.
 
“Deureuham 2018 yang kami gelar ini, mencari para mahasiswa dan entrepreneur muda yang memiliki kriteria kreatif, inovatif, dan memiliki dampak sosial yang baik,” ungkap Direktur Akses Perbankan Bekraf, Restog K. Kusuma saat sosialisasi Deureuham 2018 di Unair kampus B, Jumat (16/3/2018).
 
Restog mengatakan pemuda melalui Deureuham Bekraf mendorong pelaku usaha ekraf berbasis syariah, untuk mendapatkan dukungan pembiayaan dari perbankan syariah.
 
"Halal lifestyle yang mengglobal adalah peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh entrepreneur Indonesia yang berbasis syariah.
 
Bekraf mendorong perkembangan entrepreneur Indonesia berbasis syariah untuk menangkap peluang tersebut," kata Restog.
 
Restog menambahkan, kegiatan menjaring pelaku ekonomi kreatif ini juga dilaksanakan di Palembang, Jakarta, Balikpapan dan Makasar. Bekraf akan memilih 100 peserta pada setiap regional.
 
"10 peseta tiap regional berkesempatan mengikuti bootcamp yang terdiri dari business matching dan mentoring," tambahnya.
 
Sementara itu, Budi Aristianto GM mikro Bisnis Divisi BNI Syariah menjelaskan programkan ini sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah di Indonesia sekaligus meningkatkan kemajuan dan perkembangan ekonomi kreatif. 
 
"Secara umum memang banyak pelaku usaha dihadapkan adanya jaminan ketika berhadapan dengan perbankan. Kita rubah itu kita beri modal dengan sistem bagi hasil tanpa bunga," ungkap Budi Aristianto.
 
Ia menambahkan selama ini kendala dan permasalahan yang dihadapi pelaku usaha ada pada permodalan. Adanya jaminan atau agunan yang harus disertakan menjadikan pelaku ekonomi kreatif justru dalam posisi sulit.
 
"Sebab itu, kita konsep adanya kompetisi ini. Makadari itu BNI Syariah dengan Bekraf sedang cari model pembiayaan tanpa memberatkan," terang Budi.
 
Selain itu, tambahnya. Berdasarkan Asian Development Bank (ADB) 2010, segmen kelas menengah muslim di Indonesia ketiga terbesar di Asia, serta pangsa pasar potensial terbesar di ASEAN.
 
Sehingga pihaknya memandang hal itu sebuah peluang yang bisa digunakan oleh pelaku ekraf Indonesia berbasis syariah, untuk mengembangkan bisnis mereka.
 
"Maka dari itu stakeholder berkepentingan dalam menumbuhkan wirausaha kreatif berbasis syariah di Indonesia, berupaya meningkatkan daya saing dan kompetisi usaha kreatif melalui Deureuham," tandasnya. 
 
Reporter: Fahrizal Tito 
Editor: Erwin Yohanes