jatimnow.com,- Salah satu pelukis cilik asal Kota Surabaya, Azzahra Adiva, bakal menggelar pameran tunggal yang diberi judul Dunia Anak Dunia Bermain (Bulan Berpelukan dengan Kucing) di Galeri Merah Putih Balai Pemuda Surabaya pada 26-31 Juli 2025.
Tema di atas diambil karena hampir di setiap karyanyanya, pelukis berusia 6 tahun itu menghadirkan obyek kucing dari berbagai angle dengan sapuan ekspresif dan spontan. Baginya kucing adalah binatang kesayangan, tak heran jika ia memperlakukan binatang tersebut secara istimewa.
Saiful Hadjar, seorang pekerja seni di Surabaya yang menjadi salah satu penulis dalam pameran ini menyebut jika Azzahra Adiva salah satu pelukis cilik Surabaya yang juga menjadi salah satu siswa di sanggar DAUN itu sangat beruntung di antara beberapa pelukis cilik di kotanya.
“Beruntung karena ia punya orang tua dan guru sanggar yang memiliki pemahaman dunia seni rupa khususnya seni lukis secara kompleks. Tidak sebatas belajar seni lukis sekadar mengejar eksistensi untuk anak menjadi seniman, atau bahkan sekadar menyalurkan bakat anak secara dangkal,” ujarnya, Rabu (23/7/2025).
Menurutnya belajar seni rupa khususnya lukis akan memiliki perspektif yang jauh. Hal ini tergantung dari cara memaknai anak sebagai subyek yang kreatif, dan cara mengaplikasikan pemahaman tersebut dalam bentuk kegiatan berkesenian yakni melukis.
Bicara tentang dunia anak tidak lain adalah dunia bermain. Saiful juga mengutip pernyataan Johan Huizinga yang menyebut bahwa permainan sebagai salah satu unsur kerohanian yang paling fundamental dari kehidupan.
Baca juga:
ITS Perkuat Komitmen Pengarusutamaan Gender, Teken Deklarasi Aksi Nyata
“Setiap anak memiliki kecenderungan senang bermain. Bermain mengandung aspek kegembiraan, kelegaan, penikmatan yang intensif, bebas dari kekangan atau kedukaan, berproses emansipatorik. Hal itu hanya tercapai dalam alam dan suasana kemerdekaan. Tentunya anak yang tidak merdeka tidak dapat bermain spontan, lepas, gembira dan puas,” jelasnya.
Saiful melanjutkan karya-karya Azzahra Adiva cenderung mengeksplor bidang kanvas, terlihat sangat ekspresif, menghadirkan obyek, warna, bentuk, nuansa dan sebaginya memberi kesan yang liar, bebas, dan tanpa beban dari jiwa yang merdeka.
Semuanya didapat dari pembekalan di sanggar DAUN yang mengembangkan metode bebas, mengikuti kemampuan potensi dasar yang dimiliki anak didik. Selain itu orang tua membekalinya dengan alat-bahan seperti cat akrilik, kuas, kanvas dan berbagai macam media lukis yang berkualitas.
Baca juga:
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini : Berawan
“Mari kita tengok karya-karya Azzahra Adiva, kesan pertama melihatnya, obyek kucing binatang kesayangannya mendapat perlakukan istimewa. Hampir setiap karyanya tidak lupa menghadirkan kucing dengan berbagai angle. Menghadirkan background dengan sapuan ekspresif dan spontan,” terangnya.
Berkat latihannya yang intens dan produktivitas yang tinggi, Azzahra Adiva menghasilkan karya-karya lukisan cat akrilik di atas kanvas dengan berbagai ukuran. Dirinya telah mengikuti beberapa kali pameran bersama pelukis senior dan mendapat penghargaan dari kompetisi melukis internasional: Picasso Internasional Art Contest Category Creative Brilliance 2025 (Gold Artist).
“Proses kreatif dalam karya-karya lukis yang dilakukan oleh Azzahra tidak sebatas ia ingin pandai melukis, lebih jauh membangun kepribadian lewat bermain dalam konteks kebudayaan, dengan harapan menjadi manusia interdisipliner mengarungi perkembangan peradaban di sepanjang zaman,” pungkasnya.