jatimnow.com,- Anggota DPRD Jawa Timur, H Satib meminta penutupan total jalur Gumitir dikaji ulang. Penutupan akses jalan tersebut karena perbaikan berdampak besar. Selain akses menuju pelabuhan Ketapang di Banyuwangi mengalami kemacetan, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Jember mengalami antian hingga puluhan kilometer.
Menurut Satib, antrian di sejumlah SPBU dikarenakan langkanya BBM di Jember akibat penutupan jalur gumitir yang sedang diperbaiki. Semula tidak terpikirkan dampaknya akan luas sekali, akibat penutupan total selama dua bulan tersebut.
"Saya berharap BBPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional) untuk tidak melakukan tutup total dengan mengganti alat-alat beratnya. Harap dikaji ulang dan jangan tutup total,” ujarnya, Minggu (27/7/2025).
Politisi Gerindra ini mengatakan, pihaknya berharap pola tutup total tersebut dikaji ulang dan tidak dilakukan penuh, karena mengganggu aktifitas perekonomian di Jember dan sekitarnya.
"Tolong BBPJN lebih baik menggunakan sistem satu minggu buka, satu minggu tutup. Ini bisa mengurangi kelumpuhan ekonomi di wilayah Jember dan sekitarnya,” tuturnya.
Sekarang ini, dampak penutupan total tersebut, pasokan BBM di sejumlah tempat di Jember, Bondowoso dan lainnya terganggu akibat terbatasan kapal penyeberangan Ketapang Gilimanuk, dan penutupan jalan di Gumitir.
Baca juga:
Kemacetan Ketapang Banyuwangi Picu Kekosongan BBM di SPBU Jember
Akses satu-satunya jalan ke Banyuwangi lewat pantura, sedangkan jalan Provinsi yang ada di Jember - Bondowoso - Situbondo, tepatnya sebelum Prajekan dari arah Bondowoso ada perbaikan jembatan yang merupakan kewenangan Provinsi, sehingga dilakukan buka tutup.
“Penutupan jalur Gumitir berdampak pada pasokan BBM jenis Pertalite dan Bio Solar di Jember dan Bondowoso, menyebabkan beberapa SPBU mengalami kekosongan stok, hal ini disebabkan oleh keterlambatan pengiriman akibat kemacetan di Pelabuhan Ketapang dan jalur alternatif yang lebih panjang dan memakan waktu. Begitu juga komoditi yang bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat juga sangat terganggu,” tuturnya.
Satib menyampaikan, bisa saja ini tidak hanya lumpuh di sektor BBM saja, bahkan ia mengkuatirkan juga terjadi pada pendistribusian elpiji 3 kilogram yang mengalami gangguan atau dampaknya.
Baca juga:
Sebanyak 120 Lembaga Menjadi Mitra PPL Mahasiswa UIN KHAS Jember
“Dari informasi, di Jember juga ada beberapa tempat juga kosong elpiji 3 Kilogram. Kita kan tahu kalau elpiji itu kebutuhan penting masyarakat, jika ada kekosongan bisa timbul gejolak di masyarakat. Kami kuatir untuk itu,” ungkapnya.
Penutupan ini tidak hanya terjadi di jalur Gumitir, di wilayah Klakah Lumajang juga terjadi buka tutup.
“Kami minta BBPJN untuk kaji ulang dan memikirkan dampak kepentingan publik atas penutupan jalur Gumitir tersebut,” pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-77806-anggota-dprd-jatim-minta-kaji-ulang-penutupan-jalur-gumitir