jatimnow.com - Isu kekerasan seksual menjadi menjadi atensi khusus, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) memberikan pembekalan ke sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember.
Kasus kekerasan seksual di Jember mendapat atensi penanganan yang cukup tinggi dari pemerintah maupun stake holder. Pasalnya, Kabupaten Jember menempati posisi kedua tertinggi dalam kasus kekerasan seksual di Jawa Timur.
Kabid Perlindungan Anak (DP3AKB) Jember Drs. Djoko Sutriswanto saat memberi pembekalan mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI).
“Isu-isu aktual terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak harus mendapatkan perhatian khusus. Salah satunya bisa dibantu penangannya melalui konseling oleh para mahasiswa PPL. Termasuk membantu menyosialisasikan program pencegahannya,” katanya, Selasa (29/7/2025).
Kepada para mahasiswa, Joko juga menjelaskan prosedur layanan dispensasi kawin sesuai regulasi. Selain itu, juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap delapan fungsi keluarga dalam merancang program PPL yang berorientasi pada peminatan konseling keluarga.
“Jadi, harus lebih dan ABKfokus ke delapan fungsi keluarga,” terang Joko.
Baca juga:
Mahasiswa KPI UIN KHAS Jember Dibekali Ilmu Jurnalistik
Sementara, Nurhasanah, seorang Psikolog membahas tantangan dalam menangani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di lingkungan Sekolah Luar Biasa (SLB).
Nurhasanah menjelaskan, ABK membutuhkan pendekatan pendidikan yang berbeda karena memiliki tingkat kognisi yang bervariasi, baik di bawah maupun di atas rata-rata.
“Anak disabilitas mengalami kesulitan dalam menjalankan fungsi karena gangguan pada aspek perkembangan tertentu. Oleh karena itu, pelayanan pendidikan bagi ABK harus disesuaikan secara individual,” jelasnya.
Baca juga:
429 Mahasiswa UIN KHAS Jember Ikuti PPL, Rektor: Harus Sinergi, Inovatif dan Profesional
Melalui pembekalan ini, mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman yang lebih matang dalam menghadapi isu sosial dan mampu merancang intervensi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, khususnya dalam konteks kekerasan dan pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Pembekalan dan orientasi PPL dari dua nara sumber itu disampaikan dihadapan 144 mahasiswa BKI, bertempat di Aula Perpustakaan UIN KHAS Jember.
Mahasiswa BKI merupakan bagian dari 429 mahasiswa Fakultas Dakwah UIN KHAS yang akan diterjunkan dalam PPL 4 Agustus hingga 6 Oktober 2025 mendatang, yang bekerjasama dengan 120 lembaga di 13 Kabupaten atau kota.