jatimnow.com - Di era digital saat ini, kemudahan akses informasi juga diiringi oleh peningkatan risiko keamanan data.
Praktik menyimpan dokumen penting seperti KTP, SIM, dan perjanjian kerja di galeri ponsel, meskipun praktis, menyimpan bahaya laten yang perlu diwaspadai.
Para ahli keamanan digital memperingatkan tentang kerentanan data pribadi yang tersimpan di perangkat mobile tanpa proteksi yang memadai. Galeri ponsel bukanlah tempat yang aman untuk menyimpan dokumen sensitif.
Tanpa enkripsi dan proteksi yang tepat, dokumen-dokumen tersebut rentan terhadap serangan malware, pencurian data, dan penyalahgunaan untuk kejahatan siber seperti pencurian identitas atau account takeover.
Risiko ini diperparah dengan meningkatnya mobilitas dan tuntutan efisiensi kerja. Banyak individu, mulai dari pekerja lepas hingga profesional, cenderung menyimpan dokumen penting di galeri ponsel karena dianggap praktis. Namun, kemudahan ini mengabaikan aspek keamanan yang krusial.
Selain ancaman digital, penyimpanan dokumen fisik juga menghadirkan tantangan tersendiri. Dokumen kertas rentan hilang, rusak, atau tercecer. Proses manual seperti mencetak, memindai, dan menandatangani dokumen di tempat umum juga meningkatkan risiko kebocoran data.
Cara Simpan Dokumen Penting
1. Hindari menyimpan data sensitif di galeri ponsel. Foto dokumen penting yang tersimpan di galeri mudah diakses oleh aplikasi tidak resmi atau diretas.
2. Batasi akses ke dokumen sensitif. Jangan membagikan file penting melalui platform yang tidak terenkripsi. Pastikan hanya pihak yang berwenang yang memiliki akses.
3. Gunakan platform penyimpanan digital yang aman dan tepercaya. Penyimpanan dokumen di platform yang dirancang khusus untuk keamanan data merupakan langkah penting untuk mencegah kebocoran data dan pencurian identitas.
VIDA, sebuah perusahaan penyedia identitas digital, menyoroti pentingnya kesadaran akan keamanan data pribadi. Mereka menekankan perlunya solusi digitalisasi dokumen yang aman dan praktis.
Melalui kampanye "Meja Kerjamu, Gambaran Dream Job-mu", VIDA mengajak masyarakat untuk mengadopsi kebiasaan digital yang lebih aman dan produktif.
"Kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keamanan data dan menawarkan solusi praktis untuk mengelola dokumen," kata Niki Luhur, Founder & Group CEO VIDA. Pihaknya berharap dapat membantu masyarakat membangun kebiasaan digital yang lebih aman dan produktif.
Kampanye ini melibatkan berbagai aktivitas, termasuk booth interaktif dan kuis online, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan dokumen digital.
URL : https://jatimnow.com/baca-78143-data-anda-berisiko-ubah-cara-simpan-dokumen-penting