Pixel Code jatimnow.com

Populasi Ternak Babi di Tulungagung Terbesar di Jawa Timur

Editor : Bramanta  
Foto: Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tulungagung drh Tutus Sumaryani (Bramanta/jatimnow.com)
Foto: Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tulungagung drh Tutus Sumaryani (Bramanta/jatimnow.com)

jatimnow.com-Populasi ternak babi di Kabupaten Tulungagung terbesar di wilayah Jawa Timur. Saat ini jumlah populasi ternak babi mencapai 11 ribu ekor. Terdapat 23 peternakan babi yang tersebar di 5 Kecamatan. Meskipun memiliki populasi yang tinggi namun secara produksi daging Tulungagung menempati posisi ketiga di Jawa Timur.

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tulungagung drh Tutus Sumaryani, mengatakan meski menempati peringkat pertama dari sisi jumlah populasi, produksi daging babi di Tulungagung hanya mencapai 252,67 ton per tahun dan berada di posisi ketiga di Jatim.

"Secara populasi, Tulungagung tertinggi. Namun untuk produksi daging, kami berada di urutan ketiga," ujarnya, Kamis (14/8/2025).

Sentra peternakan babi terdapat di 5 Kecamatan, yakni Ngunut, Pagerwojo, Sumbergempol, Rejotangan, dan Kalidawir. Populasi terbanyak terdapat di Kecamatan Ngunut. Mayoritas daging babi dari Tulungagung dipasok ke wilayah lain di Pulau Jawa, seperti Surabaya, Bandung, dan Solo.

Baca juga:
Ratusan Hektare Tanaman Padi di Tulungagung Terserang Hama Wereng

"Untuk distribusi luar Jawa relatif sulit, karena daerah lain juga memiliki populasi babi yang cukup tinggi," ujarnya pula.

Tutus memastikan seluruh peternakan babi di Tulungagung telah memiliki izin operasional. Sebagian besar merupakan usaha komersial yang menerapkan standar tinggi dalam perawatan dan biosekuriti. Pasalnya, ternak babi rentan terkena penyakit African Swine Fever (ASF) dan Hog Cholera. Karena itu, peternak menerapkan sistem kandang tertutup dan prosedur sterilisasi ketat bagi pekerja maupun tamu.

Baca juga:
Mengenal Program Sidang Permohonan Keliling di Pengadilan Negeri Tulungagung

"Orang luar biasanya tidak diizinkan sembarangan masuk. Kalau pun masuk, harus melalui proses sterilisasi terlebih dahulu," pungkasnya.