Pixel Code jatimnow.com

Pertama dalam Sejarah! Lomba Menulis Aksara Jawa di Masjid Kemayoran Surabaya

Editor : Ni'am Kurniawan   Reporter : Ali Masduki
Peserta mengikuti lomba menulis indah aksara Jawa di Masjid Kemayoran Surabaya. (Foto/JatimNow.com)
Peserta mengikuti lomba menulis indah aksara Jawa di Masjid Kemayoran Surabaya. (Foto/JatimNow.com)

jatimnow.com - Sebuah peristiwa bersejarah terjadi di Surabaya pada Minggu, 7 September 2025. Masjid Kemayoran menjadi saksi dari lomba menulis indah aksara Jawa pertama kalinya di kota ini. Acara ini menarik perhatian 106 peserta dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari SD hingga SMK.

Lomba ini diselenggarakan oleh Takmir Masjid Kemayoran bekerja sama dengan Komunitas Aksara Jawa Puri Aksara Rajapatni, dengan tujuan untuk melestarikan dan mempromosikan budaya Jawa di kalangan generasi muda Surabaya.

Acara dibuka oleh Wakil Ketua Yayasan Pembinaan dan Pembangunan Ta’mirul Masajid Surabaya, KH. Ahmad Mujab Mutohar, dan Pembina Komunitas Aksara Jawa Puri Aksara Rajapatni, A. Hermas Thony.

Lomba menulis indah aksara Jawa di Masjid Kemayoran Surabaya ini menarik perhatian 106 peserta dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari SD hingga SMK. (Foto/JatimNow.com)Lomba menulis indah aksara Jawa di Masjid Kemayoran Surabaya ini menarik perhatian 106 peserta dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari SD hingga SMK. (Foto/JatimNow.com)

Ketua Panitia Lomba Aksara Jawa, Nanang Purwono, secara simbolis membuka acara dengan "gedok" sebagai tanda dimulainya lomba.

Keistimewaan lomba ini terletak pada materi yang dilombakan, yaitu menyalin aksara Jawa dari prasasti Masjid Kemayoran.

Prasasti ini dibuat pada tahun 1848 dan menandai peresmian masjid yang dipersembahkan oleh Pemerintah Hindia Belanda kepada umat Islam di Surabaya.

"Prasasti ini istimewa karena terbuat dari bahan logam, yang pada masa itu sangat jarang digunakan untuk prasasti," kata dia.

Baca juga:
Yuk, Lestarikan Aksara Jawa, Ikuti Lomba di Masjid Kemayoran!

Menurut A. Hermas Thony, lomba ini adalah yang pertama kalinya diadakan di Surabaya, bahkan mungkin di Jawa dan Indonesia.

"Ini adalah momen bersejarah bagi kita semua. Lomba ini adalah upaya untuk memperkenalkan kembali aksara Jawa kepada generasi muda, khususnya di lingkungan masjid," ujarnya.

KH. Ahmad Mujab Mutohar menambahkan bahwa kegiatan semacam ini perlu digalakkan agar generasi muda Surabaya tidak melupakan sejarah dan budaya mereka.

"Masjid Kemayoran adalah bagian penting dari sejarah Surabaya, dan prasasti ini adalah bukti nyata dari kekayaan budaya kita," katanya.

Baca juga:
Kolektor Tionghoa Surabaya Ubah Citra Keris, dari Mistis Jadi Kebanggaan Budaya

Para peserta lomba menunjukkan keterampilan yang luar biasa dalam menulis aksara Jawa. Juri lomba, Ita Surojoyo dan Ginanjar Wijaya, memberikan penilaian berdasarkan kerapian, konsistensi bentuk huruf, spasi, kreativitas, dan keterbacaan.

"Kami sangat terkesan dengan kemampuan para peserta. Mereka menunjukkan bahwa aksara Jawa masih hidup dan relevan di kalangan generasi muda," ujar Ita Surojoyo.

Pemenang lomba dari berbagai tingkatan pendidikan berhak atas sertifikat dan uang pembinaan. Lomba menulis indah aksara Jawa ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin di Masjid Kemayoran Surabaya, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melestarikan budaya lokal mereka.