Pixel Code jatimnow.com

Dear Anak Muda! Investasi Emas Belum Terlambat Kok, Pakai Jurus DCA

Editor : Yanuar D  
Ilustrasi emas batangan.
Ilustrasi emas batangan.

jatimnow.com – Harga emas dunia terus menunjukkan tren kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Kenaikan ini bukan sekadar fenomena jangka pendek, melainkan cerminan ketidakpastian ekonomi global dan tekanan inflasi yang belum mereda. Meski begitu, para ahli menilai momen ini bisa menjadi pintu masuk yang tepat bagi generasi muda untuk mulai berinvestasi emas.

“Emas memang diakui secara global sebagai safe haven, yaitu aset yang relatif aman ketika kondisi ekonomi atau politik tidak menentu,” ujar Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri (UNISKA) Kediri, Zulfia Rahmawati, SE., M.SEI., pada Senin (29/9/2025). Namun, ia mengingatkan bahwa emas sebaiknya tidak menjadi satu-satunya instrumen, melainkan bagian dari portofolio investasi jangka panjang.

Banyak anak muda kerap bertanya apakah sudah terlambat untuk mulai berinvestasi emas sekarang, mengingat harganya sudah tinggi. Jawabannya: tidak sama sekali.

“Emas tetap sangat cocok untuk anak muda zaman sekarang, dan belum terlambat sama sekali untuk mulai sekarang, asal tahu cara dan tujuannya,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa dirinya sendiri mulai membeli emas sejak masih mahasiswa, dengan harga saat itu hanya Rp300 ribuan per gram, dan hingga kini masih disimpan sebagai tabungan jangka panjang.

Menurutnya, ada dua alasan kuat mengapa anak muda justru lebih diuntungkan jika mulai menabung emas sekarang. Pertama, tren jangka panjang emas cenderung naik mengikuti inflasi. Kedua, anak muda punya keunggulan waktu, semakin cepat mulai, semakin lama waktu emas untuk bertumbuh.

Baca juga:
Nabung Receh, Panen Emas: Strategi Efektif Ala Pegadaian Amankan Masa Depan

Bagi yang baru memulai, ia menyarankan menggunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA), yaitu membeli emas secara rutin setiap bulan tanpa perlu menebak-nebak kapan harga paling murah. “Jangan menunggu harga terendah, karena market timing itu sangat sulit,” tegasnya.

Selain itu, anak muda juga bisa memanfaatkan layanan tabungan emas digital di Pegadaian, yang memungkinkan pembelian mulai dari Rp10.000. “Ini cara yang sangat efektif, apalagi bagi pemula. Modal kecil tapi bisa konsisten, sekaligus melatih disiplin menabung,” tambahnya.

Di tengah tren konsumtif generasi muda, emas bisa menjadi alternatif gaya hidup baru yang lebih sehat. Bukan hanya sekadar mengikuti hype, tapi membangun kebiasaan keuangan yang berorientasi masa depan.

“Anak muda punya waktu panjang untuk melihat emas bertumbuh. Jadi jangan takut telat, justru sekarang saatnya mulai,” pungkasnya.