jatimnow.com – Polda Jawa Timur melalui Biro Sumber Daya Manusia (SDM) menggelar kegiatan trauma healing bagi para penyintas serta keluarga korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Kegiatan ini dipimpin oleh Kabag Psikologi Ro SDM Polda Jatim, AKBP Dr. Mochammad Mujib, Psikolog, bersama sejumlah konselor dari Polresta Sidoarjo dan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi). Pendampingan intensif diberikan kepada empat santri korban selamat yang tengah dirawat di RS Delta Surya Sidoarjo, yakni MM (15), NK (16), MY (16), dan BU (14).
“Pendampingan juga kami berikan kepada keluarga korban yang berada di rumah sakit,” ujar AKBP Mujib, Kamis (2/10/2025).
Dalam sesi pendampingan, tim psikologi mendengarkan pengalaman korban, memberikan validasi emosi, serta menumbuhkan motivasi dan optimisme agar para penyintas mampu melewati masa pemulihan pasca-trauma. Edukasi juga diberikan kepada keluarga agar mereka dapat memberikan dukungan moral yang efektif bagi anak-anak.
“Melalui pendampingan ini, para korban bisa mengungkapkan rasa takut dan cemas, sekaligus menyadari bahwa mereka tidak sendirian menghadapi musibah ini. Ada banyak pihak yang peduli dan siap membantu,” jelas AKBP Mujib.
Baca juga:
Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Mulai Dibongkar, Alat Berat Dikerahkan
Hasil awal kegiatan menunjukkan adanya peningkatan semangat, rasa percaya diri, serta interaksi positif antara korban dan keluarga. Ke depan, Polda Jatim juga merencanakan pendampingan berkala untuk memastikan kondisi psikologis para korban dan keluarganya tetap terjaga.
Terpisah, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menegaskan bahwa upaya trauma healing ini merupakan wujud kepedulian nyata Polri, khususnya Polda Jatim, untuk membantu para korban dan keluarganya.
Baca juga:
Mengenal Tradisi Roan di Ponpes Lirboyo Kediri: Kikis Ego, Khidmah kepada Guru
“Kita bantu agar segera pulih secara fisik maupun mental, serta bisa kembali menjalani aktivitas dengan penuh semangat,” kata Kombes Abast.
Ia menambahkan, hingga saat ini personel Polda Jatim dan Polresta Sidoarjo masih disiagakan 24 jam secara bergantian untuk mendukung upaya evakuasi di lokasi kejadian.