Pixel Code jatimnow.com

Dibalik Layar Sail to Indonesia, Kisah Relawan Bawean Lestarikan Budaya

Editor : Ali Masduki   Reporter : Ali Masduki
Para relawan wisata Bawean menjadi sosok di balik suksesnya gelaran Sail to Indonesia Chapter Bawean 2025. (Foto: Faisyal Akli for jatimnow.com)
Para relawan wisata Bawean menjadi sosok di balik suksesnya gelaran Sail to Indonesia Chapter Bawean 2025. (Foto: Faisyal Akli for jatimnow.com)

jatimnow.com - Gemerlap layar kapal-kapal yang singgah di Pulau Bawean dalam ajang Sail to Indonesia Chapter Bawean memang memukau. Namun, di balik kemeriahan itu, ada kisah tentang dedikasi, semangat gotong royong, dan cinta mendalam terhadap budaya lokal yang diukir oleh para relawan wisata Bawean.

Faisyal Akli, Koordinator Relawan Wisata Bawean, adalah salah satu sosok sentral di balik layar kesuksesan acara ini. Dengan senyum ramahnya, ia bercerita tentang bagaimana para relawan, yang sebagian besar adalah pemuda-pemudi Bawean, bahu-membahu mempersiapkan segala sesuatunya, jauh sebelum kapal-kapal layar itu tiba.

"Kami ini bukan pejabat, bukan pula orang penting. Tapi, kami peduli dengan Bawean, dengan budaya kami, dengan alam kami," ujar Faisyal Akli, putra daerah yang selain seorang penggiat wisata dia juga merupakan pembina olahraga Voli Pasir Kabupaten Gresik.

"Kami ingin para tamu, para pelaut dari berbagai negara itu, tidak hanya melihat keindahan alam Bawean, tapi juga merasakan kehangatan keramahan masyarakatnya dan kekayaan budayanya," sambungnya.

Kisah para relawan ini bermula dari pos relawan yang sederhana, yang kini terlihat sepi setelah kepergian para peserta Sail to Indonesia. Di sana, di sebuah warung kopi bernama Bismillah, para relawan berkumpul, berdiskusi, dan merencanakan berbagai kegiatan untuk menyambut para tamu.

"Dulu, pos relawan ini ramai sekali. Kami siapkan informasi tentang Bawean, kami atur transportasi, kami bantu para tamu mencari penginapan," kenang Faisyal.

"Tapi, yang paling penting, kami berusaha memperkenalkan Bawean dengan cara kami sendiri, dengan sentuhan budaya lokal," kata dia.

Sentuhan budaya lokal inilah yang menjadi ciri khas Sail to Indonesia Chapter Bawean. Para relawan tidak hanya menyambut para tamu dengan welcome ceremony yang meriah, tetapi juga mengajak mereka berkeliling pulau, mengunjungi pasar tradisional, melihat penangkaran rusa Bawean, dan belajar membuat kerajinan tangan khas Bawean.

Penggiat wisata dan sosial itu ingin para tamu merasakan pengalaman yang otentik, yang tidak bisa mereka dapatkan di tempat lain.

"Kami ingin mereka pulang dengan membawa kenangan indah tentang Bawean, dan menjadi duta Bawean di negara mereka masing-masing," ungkapnya.

Baca juga:
Anak Bawean Lukis Laut, Berharap Bawa Pulang Piagam Internasional

Faisyal mengakui, menyelenggarakan Sail to Indonesia Chapter Bawean bukanlah perkara mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari keterbatasan anggaran hingga koordinasi dengan berbagai pihak.

"Tapi, kami tidak pernah menyerah. Kami selalu ingat, ini adalah untuk Bawean, untuk masa depan anak cucu kami," tegas Faisyal.

"Semangat gotong royong, semangat kebersamaan, inilah yang membuat kami kuat," ucapnya.

Semangat inilah yang juga menginspirasi Faisyal dan para relawan untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi pariwisata Bawean.

Mereka tidak hanya fokus pada Sail to Indonesia, tetapi juga menggagas berbagai kegiatan lain yang bertujuan untuk mempromosikan Bawean sebagai destinasi wisata yang unik dan menarik.

Di akhir perbincangan, Faisyal menyampaikan harapannya untuk Bawean yang lebih baik. Ia berharap, Sail to Indonesia dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan melestarikan budaya lokal.

Baca juga:
Ops Tumpas Narkoba Dimulai, Polres Gresik Komitmen Putus Peredaran hingga Bawean

"Kami ingin Bawean tetap menjadi pulau yang indah, yang lestari, yang ramah," kata Faisyal. "Kami ingin anak cucu kami nanti bisa menikmati keindahan Bawean seperti yang kami rasakan sekarang," imbuhnya.

Dengan semangat yang tak pernah padam, Faisyal dan para relawan wisata Bawean terus berjuang untuk mewujudkan impian itu. Kisah mereka adalah bukti nyata bahwa cinta terhadap tanah air dapat menggerakkan perubahan yang besar.

Perlu diketahui, gelaran Sail to Indonesia Chapter Bawean 2025 berlangsung pada 9–12 Oktober 2025 ini sukses memukau turis mancanegara dan masyarakat setempat.

Sebanyak 34 yacht yang membawa puluhan wisatawan luar negeri singgah di Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, untuk menikmati keindahan alam, budaya, dan keramahan warga Bawean.