jatimnow.com - Dalam rangka memperkuat sinergi lintas sektor untuk memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan aman, tepat sasaran, dan optimal, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Kediri menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan MBG pada Jumat (24/10/2025). Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Rapat BAPPEDA tersebut diikuti oleh OPD teknis yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) MBG sebagaimana diatur dalam SK Wali Kota Kediri Nomor 100.3.3.3/216/419.033/2025.
Kepala BAPPEDA sekaligus Pj Sekretaris Daerah Kota Kediri, Ferry Djatmiko, dalam arahannya meminta agar Satgas MBG meningkatkan koordinasi dan segera merumuskan langkah penyelesaian atas berbagai persoalan di lapangan.
Dalam rakor tersebut, dibahas sejumlah isu utama yang perlu segera ditangani, seperti percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), penyeragaman data penerima manfaat MBG, peningkatan koordinasi antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan OPD, penyeragaman jadwal penyaluran MBG pada satuan pendidikan, pengelolaan limbah, serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi rutin yang lebih terstruktur.
“Berdasarkan isu-isu tersebut, kami mohon OPD segera menindaklanjuti dan menyusun berita acara atas temuan di lapangan untuk kemudian dilaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN),” ujar Ferry.
Saat ini terdapat 28 SPPG yang beroperasi di Kota Kediri dengan rata-rata cakupan layanan 2.551 sasaran per SPPG. Adapun jumlah potensial penerima manfaat MBG mencapai 58.675 sasaran, yang meliputi balita, ibu hamil dan ibu menyusui (B3), siswa pada jenjang PAUD hingga SMA/SMK, siswa sekolah luar biasa, serta santri pondok pesantren.
Baca juga:
Pemkab Tulungagung Minta Pengelola SPPG Terbuka dan Transparan
Dalam pertemuan tersebut Satgas juga mempertegas tugas dan fungsi masing-masing OPD, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, manajemen data, hingga monitoring dan evaluasi. Ferry menegaskan bahwa kedisiplinan pada standar pelaksanaan, termasuk kesepakatan jam masak dan distribusi makanan, menjadi hal penting yang harus ditaati demi menjamin keamanan pangan di lapangan.
“Kami mohon dukungan Dinas Pendidikan dan para kepala sekolah untuk menaati ketentuan ini agar makanan yang diterima peserta didik tetap aman, tidak basi, dan tidak menimbulkan kasus keracunan,” tegasnya.
Baca juga:
Bupati Gresik Resmikan SPPG Dapur Hibrid di Yayasan PPNU Trate
Menutup arahannya, Ferry menyampaikan optimisme bahwa kolaborasi seluruh unsur Satgas akan mampu meningkatkan kualitas layanan MBG di Kota Kediri.
“Saya yakin dengan kerja bersama, program ini dapat berjalan lebih baik dan membawa berkah serta manfaat bagi masyarakat Kota Kediri,” tutupnya.