Pixel Code jatimnow.com

Inflasi Kota Kediri Oktober Capai 0,40 Persen, Emas Perhiasan Jadi Pendorong Utama

Editor : Yanuar D  
Ilustrasi.
Ilustrasi.

jatimnow.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri mencatat inflasi sebesar 0,40 persen (month-to-month/MtM) pada Oktober 2025, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,37. Angka ini naik dibandingkan inflasi bulan September 2025 yang tercatat 0,32 persen.

Kepala BPS Kota Kediri, Emil Wahyudiono menjelaskan bahwa inflasi pada bulan ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau.

“Kenaikan harga emas perhiasan menjadi pendorong utama inflasi bulan ini, disusul kenaikan harga telur ayam ras dan cabai merah yang cukup signifikan di pasar,” ujar Emil Wahyudiono, Senin (3/10/2025).

Berdasarkan hasil pemantauan harga di lapangan, emas perhiasan memberikan andil mencapai 13,85 persen atau 0,25 poin persentase. Sedangkan telur ayam ras menyumbang 7,46 persen atau 0,07 poin persentase.

Lebih lanjut menurut Emil, beberapa komoditas  lain yang juga memberikan andil besar dalam inflasi ini di antaranya cabai merah dengan 9,03 persen atau 0,04 poin persentase, apel 9,03 persen atau 0,02 poin persentase serta daging ayam ras dengan 0,85 persen atau 0,02 poin persentase.

Adapun beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga dan menahan laju inflasi, di antaranya cabai rawit -11,22 persen atau -0,03 poin persentase, alpukat -25,08 persen atau -0,01 poin persentase, jagung manis -7,49 persen atau -0,01 poin persentase dan semangka -11,89 persen atau -0,01 poin persentase.

Baca juga:
Harga Berbagai Komoditas Turun, Kota Kediri Alami Deflasi pada Juni

Secara spasial, inflasi bulanan Kota Kediri sebesar 0,40 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi Provinsi Jawa Timur sebesar 0,30 persen, dan inflasi nasional sebesar 0,28 persen.

Sementara secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi Kota Kediri tercatat sebesar 2,68 persen, masih berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional 2025 sebesar 2,5 ± 1 persen.

Adapun inflasi tahun kalender (year-to-date/ytd) tercatat 1,98 persen, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 0,50 persen.

Emil Wahyudiono menegaskan bahwa kondisi inflasi Kota Kediri hingga Oktober 2025 masih tergolong terkendali. Namun, tekanan harga dari komoditas emas perhiasan dan bahan pangan strategis perlu tetap diwaspadai menjelang akhir tahun.

“Kami bersama pemerintah daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan pemantauan dan koordinasi, terutama untuk menjaga stabilitas harga pangan dan melindungi daya beli masyarakat,” pungkas Emil.