jatimnow.com - Pelaksanaan kegiatan bongkar muat peti kemas yang dikembalikan ke Indonesia karena terpapar Cesium-137 di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, berjalan aman dan lancar.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak, Agustinus Maun, memastikan bahwa pelabuhan tidak ditutup dan aktivitas bongkar muat lainnya tetap berjalan normal.
Agustinus Maun menjelaskan bahwa pembongkaran peti kemas terpapar Cesium-137 dilakukan dengan pengawasan ketat dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan sejumlah instansi terkait. Penanganan dilakukan sesuai dengan standar operasional dan prosedur untuk muatan barang berbahaya di atas kapal.
“Selama kegiatan tersebut, pelabuhan tidak ditutup, aktivitas bongkar muat peti kemas lainnya tetap berlangsung normal," tegas Agustinus Maun, Selasa (04/11).
Sebelum pembongkaran, Bapeten melakukan pemeriksaan dan tes usap pada titik paparan tertinggi. Hasilnya menunjukkan tidak ada kontaminasi pada permukaan luar kontainer.
Baca juga:
Triwulan I/2025, Pelindo Petikemas Catat Kenaikan Arus Kontainer 6,57 Persen
Setelah itu, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan mengeluarkan Certificate of Pratique, dan peti kemas diizinkan untuk diturunkan dari kapal untuk pemeriksaan lanjutan di alat RPM.
Agustinus Maun juga menambahkan bahwa pada saat yang bersamaan, Terminal Petikemas Surabaya (TPS) juga tengah melakukan kegiatan bongkar muat peti kemas dari kapal lain, seperti Sinar Sulawesi, CMA CGM Dolomites, dan SPIL Niken.
Baca juga:
Pelindo Terminal Petikemas Siap Layani Logistik Lebaran Tahun 2025
Hal ini membuktikan bahwa penanganan peti kemas terpapar Cesium-137 tidak mengganggu aktivitas pelabuhan secara keseluruhan.