Lowongan Dokter Spesialis di Ponorogo Sepi Peminat

jatimnow.com - Lowongan dokter spesialis di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo sepi peminat. Dari 14 lowongan, hanya 2 dokter spesialis untuk calon pegawai negeri sipil (CPNS) atau kini disebut aparatur sipil negara (ASN), di Pemkab Ponorogo yang mendaftar.

"Setelah resmi ditutup pada 15 Oktober 2018 lalu, memang ada 12 dari 14 lowongan dokter spesialis dibuka yang tidak ada pendaftarnya," terang Kepala Dinas Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Ponorogo Arief Winarko, Kamis(18/10/2018).

Ia merinci, dua lowongan dokter yang ada peminatnya yakni dokter spesialis konversasi gigi dan dokter spesialis urologi.

Sedangkan yang tidak ada peminatnya yakni dokter spesialis anak, bedah umum, bedah mulut, bedah syaraf, kebidanan dan penyakit kandungan, mata, paru-paru, patologi klinik, penyakit dalam, radiologi, rehabilitasi medik dan THT.

Sementara yang kosong lain yakni 2 formasi cumlaude atau lulus dengan pujian, untuk guru kelas dan dokter umum. Tidak hanya itu, ada 2 dari 4 formasi pengelola database untuk disabilitas juga kosong.

Wins-sapaan akrab-Arief Winarko berharap untuk yang kosong dibagian cumlade dan disabilitas bisa diisi dengan umum. "Tapi itu tergantung keputusan dari pusat lagi," tambahnya.

Sementara, BKD Ponorogo merekap pendaftar, ada 6.336 orang sampai penutupan. Formasi yang paling banyak mendaftar pada lowongan guru.

"Itu sudah otomatis. Karena kita buka untuk guru kelas ada 120 lowongan, guru agama ada 19 lowongan, guru olahraga ada 24 lowongan dan 4 lowongan untuk guru BK," urainya.

Saat ini, BKD Ponorogo masih memverifikasi syarat administrasi para pendaftar. Sesuai jadwal, pengumuman hasil verifikasi syarat administrasi akan disampaikan pada 21 Oktober 2018.

Sedangkan, pelaksanaan tes untuk pendaftar CPNS Ponorogo akan dilaksanakan di Madiun. Untuk jadwal dan tempat pelaksanaan tes masih menunggu informasi dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

Sebelumnya, Pemkab Ponorogo mendapat jatah 356 calon pegawai negeri sipil (CPNS) atau aparatur sipil negara (ASN).

Dari 356 formasi tersebut, dengan rincian K2 ada 23 orang (khusus guru). Sedangkan untuk umum 172 formasi, kesehatan 87 formasi dan teknis 74 formasi.