Pixel Codejatimnow.com

Musim Penghujan Tiba, Ini Desa-desa yang Rawan Banjir di Mojokerto

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini saat menunjukkan peta rawan bencana wilayah Kabupaten Mojokerto./ Foto : Khilmi Sabikhisma Jane.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini saat menunjukkan peta rawan bencana wilayah Kabupaten Mojokerto./ Foto : Khilmi Sabikhisma Jane.

jatimnow.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto telah memetakan kawasan-kawasan rawan terjadi banjir saat musim hujan tiba.

Berdasarkan data peta kebencanaan BPBD Kabupaten Mojokerto, kawasan rawan banjir berada di desa-desa sekitar daerah aliran sungai (DAS) Sadar. Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini.

“Kawasan rawan banjir masih sekitar Sungai sadar. Aliran Sungai Sadar ini melewati Kecamatan Mojoanyar, Kecamatan Mojosari, Kecamatan Bangsal. Di tiga kecamatan ini ada beberapa desa yang rutin terendam banjir saat hujan,” ungkapnya, Rabu (7/11/2018).

Selain di tiga kecamatan itu, Kecamatan Pungging juga menjadi salah satu daerah yang masuk dalam peta kawasan rawan banjir. Di Kecamatan Pungging, banjir diakibatkan luberan air dari Sungai Ketok.

“Kalau di Pungging ini karena luberan air dari Sungai Ketok. Ada juga di daerah Kembangsri, Kecamatan Ngoro ini air dari selokan juga sering meluber ke jalan raya,” tuturnya.

Baca juga:
PHE WMO Serahkan 1.000 Paket Sembako pada Pj Bupati untuk Korban Banjir

Zaini menambahkan, di wilayah Kabupaten Mojokerto yang berada di kawasan utara Sungai Brantas juga ada Kecamatan Dawarblandong tepatnya di Desa Banyulegi masuk dalam kawasan rawan banjir.

“Di Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong ini karena luberan air dari aliran Sungai Bengawan Solo. Saat volume air bertambah, desa ini akan terendam banjir juga,” tambahnya.

Zaini berharap, warga sekitar dapat mengantisipasi luberan air sungai saat musim hujan dengan cara menjaga kebersihan sungai dari sampah.

Baca juga:
Banjir di Stasiun Semarang Mulai Surut, KA Pandalungan Masih Telat Sampai Jember

Selain itu, warga diimbau untuk mengenali tanda-tanda peningkatan volume air sungai agar bisa melakukan evakusai barang-barang di rumah lebih awal.