Pixel Codejatimnow.com

Hasil UMKM Ponorogo Bakal Dijual via Matketplace Pemprov Jatim

 Reporter : Erwin Yohanes Mita Kusuma
 Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni dan Gubernur Jatim Soekarwo meresmikan pameran UMKM di Alun-Alun Ponorogo (Mita Kusuma/jatimnow.com)
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni dan Gubernur Jatim Soekarwo meresmikan pameran UMKM di Alun-Alun Ponorogo (Mita Kusuma/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kesempatan yang dibuka oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) untuk menjual hasil Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui marketplace dimanfaatkan Pemkab Ponorogo.

"Kalau kemarin Pakde Karwo (Gubernur Jatim) mengatakan, menyediakan marketplace untuk hasil UMKM. Tentu itu kami manfaatkan," kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Selasa (13/11/2018).

Apalagi, lanjut ia, program dirinya satu produk satu desa sudah mulai berjalan. Nantinya hasil satu produk satu desa akan dipilih 10-20 produk yang berpotensi untuk dijual dan laku di pasar online, dipasarkan via marketplace.

Sebelumnya, Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, untuk membantu memasarkan ke pasar internasional, Pemprov Jatim sudah melakukan kerjasama dengan salah satu 'online marketplace'.

Menurutnya, kemampuan Jatim masuk ke pasar internasional sangat besar. Ia mengklaim ada 1.400 triliun produk di Jatim yang bisa bersaing di pasar internasional.

Untuk Ponorogo, lanjut Pakde Karwo, bisa memasukkan produk UMKM yang menjadi program Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni. "Kan ada tuh, 1 desa 1 produk. Bisa tuh dimasukkan," ujar Pakde Karwo.

Baca juga:
755 Penerima SK PPPK Pemkab Ponorogo Dilantik, Kecuali 4 Orang Ini

Ia mengatakan, warga juga bisa memanfaatkan. Jika sebelumnya, setelah panen pisang hanya dijual pisangnya saja.

Kedepannya, diolah menjadi keripik pisang dan dijual secara online. "Tentu nantinya kita kerjasama dengan badan standarisasi nasional," ujarnya

Ia mengaku, standarisasi nasional itu perlu. Termasuk menyamakan rasa. Ia mengatakan masyarakat di Jatim lebih suka dengan manis.

Baca juga:
TPID Ponorogo Sidak Bulog dan Pasar Tradisional hingga Modern, Ini Hasilnya

"Nah saat dijual jangan yang manis. Kita sesuaikan dengan lidah masyarakat luas juga," urainya.