Pixel Codejatimnow.com

Ribuan Pelajar Ikuti Kompetisi Terbesar Fakultas Kedokteran Unair

Kompetisi Medspin yang digelar oleh Fakultas Kedokteran Unair.
Kompetisi Medspin yang digelar oleh Fakultas Kedokteran Unair.

jatimnow.com - Sebanyak 15 ribu siswa SMA se Indonesia mengikuti International Medical Science and Application Competition (Medspin) 2018, yang digelar oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Minggu (18/11/2018).

Kompetisi yang digelar sejak tahun 2004 lalu, banyak melahirkan siswa berprestasi serta calon mahasiswa kedokteran yang unggul. Itu karena selain bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pendidikan dasar ilmu kedokteran, juga menerapkan metode kompetisi dengan penyaringan peserta melalui seleksi ketat.

Ketua Penyelenggara Medspin 2018 M Abdurrahman Rasyid  mengungkapkan, para kompetisi terbesar kedua setelah OSN itu tak heran jika pesertanya selalu membeludak.

Dan tahun ini pihaknya juga mengajak perwakilan luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina turut dalam kejuaraan tersebut.

"Dari puluhan ribu pendaftar kami seleksi menjadi kurang lebih 5.000 an peserta. Kemudian melalui tes seleksi online menjadi 150 tim. Pesertanya tersebar, ada paling jauh dari Manokwari, dan delegasi empat negara tetangga," ujar Rasyid.

Ia mengatakan saat penyisihan awal dilaksanakan melalui online test. Selanjutnya, peserta yang lolos babak semifinal dituntut mengerjakan soal teori dan praktikum yang terdiri soal biologi, fisika, kimia serta dua praktikum (anatomi dan histologi).

"Soal praktikum antomi dapat berupa soal osteologi menggunakan preparat tulang manusia atau menyebutkan nama struktur pada soal yang berupa foto kadaver manusia. Soal praktikum histologi adalah mengidentifikasi sel, jaringan, atau bentukan sebuah preparat jaringan di bawah mikroskop," jelasnya.

Untuk babak final, peserta diuji dengan ketangkasan melalui pembagian tiga pos. Setiap pos sudah disediakan soal ujian mengenai tema soal 'penyakit metabolik dan penyakit nutrisi' Karena pada dasarnya banyak masyarakat yang justru terserang penyakit metabolik akibat asupan nutrisi yang kurang baik itu.

"Di sela-sela itu, peserta juga mendapatkan materi School of Medical Heroes 1 tentang Pelatihan Kegawat-Daruratan Medis Dasar oleh Kelompok Pengkaji Lingkungan Aesculap (KPLA) FK Unair," jelasnya.

Pada grandfinalnya, hanya dipilih 5 tim dengan akumulasi nilai terbaik. Pada babak ini, peserta diuji dengan kasus yang lebih rumit dan dituntut menyelesaikannya serta mempresentasikan di depan juri.

"Medspin kali ini kami ingin agar lebih mengedukasi seluruh siswa dan guru pendamping. Jadi peserta bukan cuma ikut olimpiade datang lalu pulang. Kami mengajarkan ketrampilan medis dasar. Serta gambaran kuliah kedokteran, seperti apa kehidupan mahasiswa kedokteran?," terangnya.

Disela babak final menuju grand final, para siswa dan guru-guru pendamping mendapat sejumlah materi dari beberapa dokter alumnus FK Unair.

Sementara itu, Ahlan salah satu peserta asal SMAN 1 Payakumbuh, Padang. Mengaku dirinya sengaja mengikuti MedSpin karena ingin mencari pengalaman dan persiapan untuk SBMPTN.

"Bagus, seru, gak ngebosenin karena panitianya menyuguhkan pengetahuan tentang Fakultas Kedokteran Unair. pada Babak rally quarter final gampang-gampang susah, capek juga karna lari-lari tapi setiap pos itu punya kesan tersendiri,” kata Ahlan.

Ahlan mengaku datang ke Surabaya bersama dua temannya dan guru pendamping. Ia juga mengaku sangat senang karena selain mendapat pengetahuan baru tentang ilmu kedokteran serta memiliki teman baru.

"Saya nggak pernah punya impian jadi dokter sih. Tapi di sini kita dapat seminar dan workshop tentang dasar kedokteran. Pasti berguna banget," tandas Ahlan.

Baca juga:
Kisah Mahasiswa Unair Lebaran dan Puasa di Yunani, Demi Apa?

Baca juga:
Makna Kue Apem dan Tradisi Megengan Jelang Ramadan